PENEGAKAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19

Babinsa Kelurahan Margorejo Serda Iswahyudi bersama Tiga Pilar melaksanakan Patroli Pengawasan Operasi Yustisi Penegakan Protokol Kesehatan Covid-19 di wilayah Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya, Sabtu (02/01/2021) malam.

WONOCOLO - Anggota Koramil 0832/07 Wonocolo mengungkapkan, terkait beberapa tempat operasi di wilayah binaannya tersebut, "Tempat operasi, meliputi Warung Kopi Biru Jl. Siwalankerto dan Warung Kopi Brasil Jl. Siwalankerto", ungkap Serda Iswahyudi.

Lebih lanjut Aparat Tiga Pilar itu juga menyampaikan himbauan Protokol Kesehatan, guna memutus mata rantai atau pencegahan penyebaran Virus Corona. Selain itu, Petugas Gabungan tersebut juga memberikan sanksi bagi masyarakat yang telah melanggar protokol kesehatan, yaitu tindakan penyitaaan KTP kepada 12 Orang, selanjutnya di Swab di Puskesmas Siwalankerto.

Adapun kekuatan Personil, terdiri dari Koramil 0832/07 Wonocolo, Polsek Wonocolo, Puskesmas, Satpol PP Kecamatan dan Kasatgas Linmas. ***





[SALAH] VIDEO JARUM SUNTIK MENGHILANG SAAT PROSES VAKSINASI COVID-19


Beredar video proses vaksinasi Covid-19 di media sosial dengan narasi yang menyebutkan jarum menghilang setelah disuntikkan ke tubuh pasien.



Dari hasil penelusuran, diketahui informasi tersebut tidak benar. Jarum pada suntikan tidak menghilang, tapi otomatis ditarik menggunakan suntikan khusus yang disebut “Safety Syringe” (Alat Suntik Pengaman). Alat suntik pengaman merupakan alat suntik dengan mekanisme keamanan tambahan untuk mengurangi risiko cedera pada petugas kesehatan dan orang lain akibat tertusuk jarum yang tidak disengaja.

Alat suntik pengaman telah digunakan secara luas selama lebih dari satu dekade dan hingga kini terdapat banyak model untuk jarum suntik jenis ini. Menggunakan alat suntik pengaman tidak berdampak pada jumlah vaksin yang didapat seseorang dan tidak berbeda dengan menerima vaksin melalui jarum suntik tradisional.

Dilansir dari bbc.com, klip video datang dari laporan yang disiarkan di BBC TV 16 Desember 2020, dibagikan oleh juru kampanye anti-vaksin. Mereka mengklaim jarum suntik palsu dengan “jarum yang menghilang” digunakan sebagai upaya pihak berwenang untuk mempromosikan vaksin yang sebenarnya tidak ada.

Dari penelusuran di atas diketahui jarum suntik tidak menghilang saat proses vaksinasi, melainkan alat yang digunakan berupa suntikan dengan pengaman tambahan yang dapat menarik kembali jarum setelah digunakan. Sehingga status tersebut masuk kategori Konten yang Menyesatkan.

Selengkapnya dapat dilihat melalui link



Lebih baru Lebih lama