Lima elemen sosial Banjarnegara bersatu melawan arogansi politik adu domba

BANJARNEGARA - Adanya pemasangan spanduk berisi penolakan oleh lembaga sosial masyarakat terhadap dua elemen sosial pula di masyarakat mengacu ke dugaan kontaminasi dalam hubungan harmonis antar elemen tersebut. Untuk mencegah dan mengupayakan sinergitas antar elemen kelembagaan di lembaga sosial masyarakat, Forjasi, FBB, GMBI, BPPI, dan PKP mengambil sikap dalam upaya untuk bersatu agar tidak terjadi kepentingan pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memecah belah persatuan antar elemen.

"Tanpa alasan dan tanpa sebab yang mendasar, tiba tiba ada pemasangan yang berisikan provokasi yang bisa memicu konflik," kata salah satu anggota LSM di Banjarnegara, "Dan sebenarnya itu tidak benar karena kita semua sinergi," tambah anggota LSM tersebut. 

Hari Senin 31 Mei 2021 dari Forjasi (Forum Jasa Kontruksi)  Banjarnegara diwakili Imam Nafan mengadukan ke Polres Banjarnegara untuk segera menindaklanjuti permasalahan tersebut. Sebelumnya juga dari GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) sudah mengkonsultasikan tentang ketidakbenaran isi baner atau spanduk yang dipasang tersebut. 

Forjasi mengkonsultasikan ke Polres Banjarnegara didampingi LSM BPPI yang diwakili Ketua DPD BPPI Banjarnegara Warso Haryono, Kabid Humas DPW BPPI Jateng Khusnen SPd, dan Kabid Hankam DPW Jateng Haryadi untuk mendampingi Forjasi. 

"Hal ini bisa menimbulkan distorsi di publik dengan adanya provokasi tersebut. Siapa yang bertanggung jawab memasang bener tersebut?," ucap Khusnen SPd sebagai Kabid Humas DPW BPPI Jateng.
 
Dari Lima elemen menyatakan sikap melawan arogansi politik adu domba bersama sama membaca pernyataan tertulis di depan Pendopo.Giyo anggota LSM GMBI yang mewakili membaca pernyataan sikap tersebut. ***
Baskoro
Lebih baru Lebih lama