𝑾𝒐𝒏𝒐𝒈𝒊𝒓𝒊, 𝒎𝒆𝒅𝒊𝒂𝒓𝒆𝒂𝒍𝒊𝒕𝒂𝒏𝒆𝒘𝒔 𝒄𝒐𝒎 - Buntut kerusuhan Demontrasi May Day di Kota Semarang pada 1 Mei 2025 kemarin, yang diduga dilakukan oleh pihak diluar kaum buruh, mendapatkan komentar serta rasa prihatin dari Dosen STABN Wonogiri.
Dalam keterangannya Mujianto, Sabtu 3 Mei 2025, pihaknya merasa prihatin atas kejadian yang mencoreng kondusifitas jalannya Demontrasi yang dilakukan gabungan aliansi buruh. Dimana Demo yang sudah berjalan kondusif dengan didampingi pihak Kepolisian dalam melakukan pengamanan, harus berakhir ricuh menjurus aksi anarki dengan mengerusak beberapa fasilitas umum.
"Demo merupakan hak setiap warga negara menyalurkan aspirasi dan pendapat di muka umum serta dilindungi undang undang, namun ternyata fakta dilapangan ada pihak dari kelompok anarko yang menyusup dan membuat situasi menjadi bentrok dengan aparat keamanan. Sehingga mencoreng konteks Demokrasi yang sudah dibangun baik oleh saudara saudara kita dari aliansi Buruh, "ucapnya.
Pihaknya juga memantau bahwa kelompok anarko yang membuat rusuh di setiap demontrasi, untuk ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku. Dan pihaknya mendesak dalam hal ini Polda Jateng untuk segera memproses hukum kelompok tersebut.
"Jangan sampai menjadi kebiasaan bahwa setiap menyampaikan aspirasi harus dengan kericuhan dan bentrok dengan aparat, dan itu tidak mencerminkan sikap warga Jawa Tengah yang selalu mengedapkan Tepo seliro dan unggah ungguh. Ini harus segera mendapat atensi dari pihak Kepolisian dalam hal ini Polda Jawa Tengah, untuk menerapkan hukum sesuai koridor. Sehingga kemanan, kenyamanan dan ketertiban di Jawa Tengah dapat selalu terjaga, "tambahnya.
Di akhir keterangannya, Mujianto mengajak seluruh elemen masyarakat di Jawa Tengah untuk menjaga situasi dengan Kearifan lokal yang dimiliki warga Jawa Tengah.
Khnza