Satgas Samapta Polda Jateng Gelar Patroli dan Razia Premanisme di Kawasan Industri KIW dan Terminal Mangkang

 


Semarang,Mediarealitanews.com– Satgas Samapta Polda Jawa Tengah meningkatkan patroli dan razia pengumpulan di sejumlah titik rawan aksi premanisme, khususnya di Kawasan Industri Wijayakusuma, Randugarut, Kecamatan Tugu, serta Terminal Mangkang, Kota Semarang.Jumat (16/5/2


Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil analisa dan rekomendasi Satgas Intelijen dan Satgas Binmas Polda Jateng, yang mengidentifikasi adanya potensi gangguan keamanan dari aksi premanisme berupa pengelolaan parkir pembohong dan pemalakan di kawasan industri serta fasilitas umum.


“Patroli dan penjagaan kami fokuskan pada area-area strategis yang rawan disusupi aksi premanisme, termasuk praktik parkir liar yang meresahkan dan berpotensi mengganggu kenyamanan pelaku usaha maupun masyarakat umum,” ujar Kasatgas Samapta, Kombes Pol. Dr.Risto Samodro. Jumat (16/6)


Sebanyak 29 personel Satgas Samapta dilibatkan dalam kegiatan harian ini Jumat (16/5). Mereka diterjunkan secara rutin untuk menciptakan kondisi yang aman, sekaligus menunjukkan kehadiran negara dalam menjamin keamanan kawasan industri serta mendukung iklim investasi di wilayah Semarang.


Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, menegaskan bahwa pemberantasan premanisme merupakan salah satu prioritas kepolisian dalam menjaga stabilitas ekonomi dan rasa aman di tengah masyarakat.


"Premanisme yang merusak iklim usaha tidak akan diberi ruang. Kami hadir untuk memastikan aktivitas perekonomian berjalan tanpa intimidasi atau ancaman. Laporkan kepada polisi jika ada tindakan yang merugikan masyarakat," tegas Kombes Pol. Artanto.


Ia juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan saluran resmi pelaporan, seperti call center 110 atau langsung ke kantor polisi terdekat, jika mengetahui adanya praktik pungli atau tindakan mencurigakan lainnya.


Langkah tegas yang diambil Satgas Samapta ini diharapkan mampu memberikan efek jera kepada para pelaku.



Doni Kurniawan

Lebih baru Lebih lama