Bandara Jenderal Soedirman, Runaway Capai 1.600 Meter


Purbalingga - Bandara Jenderal Besar Soedirman Kabupaten Purbalingga siap beroperasi 12 bulan lagi, atau tepatnya pada bulan April tahun 2020 mendatang.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi saat mengunjungi lokasi calon Bandara Jenderal Besar Soedirman yang juga menjadi pangkalan udara TNI AU, Selasa (12/3/2019) di Desa Wirasaba Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga.

Menhub mengatakan, proses lelang akan dilaksanakan April 2019 itu segera ditindaklanjuti melalui pembangunan bandara.

Pembangunan ditargetkan selesai dan siap beroperasi satu tahun kemudian, April 2020.

Menurut dia, percepatan pembangunan bandara harus segera dilakukan agar manfaatnya bisa cepat dirasakan warga Purbalingga dan sekitarnya.

“Mudah-mudahan April 2020 bisa beroperasi agar manfaatnya bisa cepat dirasakan masyarakat,” katanya.

Budi Karya yang disambut Gubernur Jawa TengahGanjar Pranowo dan Plt Bupati PurbalinggaDyah Hayuning Pratiwimenambahkan, operasi bandara tersebut akan memotong waktu perjalanan menuju kota besar.

Perjalanan darat yang membutuhkan waktu berjam-jam akan terpangkas jika bandara tersebut sudah beroperasi.

Ia mencontohkan, jika menggunakan transportasi darat dari Kota Semarang menuju Purbalingga membutuhkan waktu sekitar 5 jam, waktu perjalanan bisa lebih singkat, atau kurang dari dua jam menggunakan transpotasi udara.

“Ini rencananya runaway 1.600 meter,” tambahnya.

Saat disinggung bagaimana jika pada kenyataannya nanti bandara tersebut sepi, dia tegas menampiknya.

Menurut dia, Bandara Jenderal Besar Soedirmanmerupakan bandara yang jauh dari bandara lain di daerah sekitarnya.

Dia meyakini rute penerbangan dari dan menuju bandara itu akan padat dan banyak diminati masyarakat.

Terlebih, banyak perusahaan asing berbasis di Purbalingga dan sekitarnya yang tentu saja memerlukan akses penerbangan.


Sumber
Lebih baru Lebih lama