Intermesso: Ada 4 Tipe Kepribadian di Medsos, Anda Masuk Tipe Mana?


Media sosial menjadi tempat paling strategis untuk menyampaikan buah pikir atau sekadar unek-unek. Untuk beberapa orang yang cerdik, media sosial bahkan dijadikan sebagai sarana berbisnis atau menjalankan karier secara online. Sudah banyak bukti mereka yang sukses berbisnis, entah sebagai content creator atau vlogger di media sosial.



Ternyata kedekatan seseorang dengan media sosial juga bisa dipengaruhi oleh karakter seseorang. Boleh percaya, boleh tidak.

Berikut ini beberapa tipe kepribadian yang tak bisa jauh dari media dalam aktivitasnya sehari-hari.

Tipe Pertama
Tipe kepribadian ini menjadikan media sosial mereka seperti buku harian. Ia juga berjiwa petualang yang berusaha menampilkan pengalaman menaklukkan dunia. Banyak foto atau videonya tentang perjalanannya ke tempat-tempat baru, mempromosikan makanan enak atau barang yang bagus. Ia tak pernah kehabisan ide karena mereka bisa saja memposting foto-foto lama atau orang-orang atau benda di sekitarnya.

Tipe Kedua
Tipe Kedua menjadikan media sosial sebagai semacam kanal pribadi yang memperlihatkan realitas kehidupannya mereka. Ia menjadikan media sosial sebagai tempat mengekspresikan diri. Yang membuat orang suka, ia menjadi diri sendiri dan menampilkan apa adanya hal yang terjadi dalam hidupnya.

Tipe Ketiga
Tipe ini memperlihatkan indahnya hidup dilakukan dengan cara positif dan selalu menyemangati orang untuk melakukan hal yang sama. Cara itu membuat orang senang mengikuti, memberinya komentar, dan memuji. Ia pun biasanya sangat senang pada orang yang memberi sinyal positif pada postingan.

Tipe Keempat
Aktivitas Tipe Keempat di media sosial sangat disukai orang. Ia membalut postingannya dengan cara yang lucu, namun bisa menampilkan kepribadian mereka. Ia tidak pernah menyombong, malah ingin menampilkan hal-hal unik dalam hidupnya. Mereka melengkapi postingannya dengan video, foto yang berkualitas tinggi. Meski suka membagi cerita tentang kehidupannya, ia juga menyimpan bagian tertentu dalam kehidupannya. Ia membiarkan hal tersebut menjadi privasi. (*)
Lebih baru Lebih lama