Juguran Warga Nahdliyin Purwokerto Barat

Purwokerto -  Warga Nahdlatul Ulama (NU) atau biasa disebut dengan Nahdliyin di Purwokerto Barat memiliki cara tersendiri dalam menjaga ukhuwah, persaudaraan, kekompakan dan soliditas, termasuk dalam melakukan konsolidasi dan sekaligus bersilaturahmi antar warga Nahdlatul Ulama (NU) dan antar pengurus NU.


Salah satu caranya adalah dengan sering "ngumpul-ngumpul" di luar pertemuan-pertemuan rutin. Untuk tempat pelaksanaannya kadang kala ditentukan "dadakan" dan infonya dibagikan melalui group whatsapp ataupun media sosial lainnya.
Pada kegiatan ngumpul dan ngobrol santai tersebut yang biasa disebut juga dengan "juguran" warga Nahdliyin dapat saling tukar informasi dan ngobrol tentang berbagai hal, khususnya yang menyangkut ke-NU-an dan isu-isu populer. Semuanya bisa dibicarakan secara santai sambil bersilaturahmi.

Hasil dari obrolan santai ini kemudian bisa diangkat ke forum resmi dan direkomendasikan untuk dibahas dalam pertemuan rutin seperti Lailatul Ijtima' maupun rapat koordinasi di tingkat ranting bahkan hingga ke Majelis Wilayah Cabang (MWC).

Kegiatan tersebut biasanya dihadiri oleh semua kalangan Nahdliyin di Purwokerto Barat, dari tingkat pengurus ranting (kelurahan), pengurus Majelis Wilayah Cabang (kecamatan) bahkan pengurus cabang.

Majelis Juguran Nahdliyin Purwokerto Barat pada hari ini Kamis, tanggal 4 Juli 2019 diadakan di kediaman Bp. Mohammad Kholely atau biasa dipanggil "Pak Mamad" yang merupakan aktivis NU. Istri beliau Ibu Rohmah Fatimah Zahro (Bu Fat) juga aktivis dan kader penggerak NU yang aktif sebagai Ketua Ranting Muslimat NU Ranting Kebanaran, Pasir Kidul, Purwokerto Barat.

Salah seorang warga Nahdliyin yang aktif selalu mengikuti kegiatan juguran ini yaitu Muhammad Arief Albani mengungkapkan harapannya, semoga kegiatan juguran ini dapat menjadi sarana konsolidasi yang memperkuat gerakan NU di Purwokerto Barat khususnya dan NU Banyumas pada umumnya.***

Lebih baru Lebih lama