Kanwil Kemenag Jawa Tengah Perkuat Moderasi Beragama


SEMARANG - Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah mengadakan inspirasi moderasi beragama sebagai salah satu program moderasi dikemas dalam bentuk talkshow dan disiarkan langsung melalui youtube: KemenagJateng, instagram: @kanwil jateng dipandu host Nadia Ardiwinata di Glasnost Resto & Cafe Candi Golf Semarang (18/3). 


Kakanwil Kemenag Jateng, H. Musta'in Ahmad menyampaikan bahwa moderasi beragama sesungguhnya berakar dari Al-Qur’an yang disebut dengan istilah wasathiyah, diambil dari kata ummatan wasathan (umat yang moderat), (Qs. 2: 143). 


"Sosmed harus sejalan dengan kearifan kita. Untuk itu Kemenag menggandeng para penyuluh lintas agama, remaja masjid, membekali mereka dengan memberikan pemahaman dan bimbingan yang baik sehingga bisa mengabarkan, mengisi informasi sosmed tentang kebaikan-kebaikan," ungkap Kakanwil Kemenag Provinsi Jateng, H. Musta'in Ahmad.


"Agama hadir untuk menginspirasi umat rukun, bersatu untuk Indonesia maju. Meminjam dari Gus Menteri, Menag RI, Yaqut Cholil Qoumas, jadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi," urainya.


BACA JUGA:
Perguruan Silat Putra Setia Banten Didukung Kabidhumas Polda 


Ketua Umum Pimpinan Wilayah (PW) Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) Jawa Tengah, Ahsan Fauzi juga menyuarakan moderasi beragama bersama para remaja masjid lainnya. Menurutnya, masjid tidak hanya sebatas tempat ibadah (salat) saja, masjid juga punya fungsi sosial, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan menumbuhkan wawasan kebangsaan.


"Masjid bisa sebagai rumah moderasi bahkan untuk seluruh agama. Jadikan masjid atau rumah ibadah sebagai episentrum moderasi beragama. Moderasi beragama, harus ditanamkan sejak dini, maka pemanfaatan sosmed pun juga untuk penyampaian pesan baik tentang moderasi agama,” ungkap Ahsan.


Pengurus Bidang Remaja Dewan Pelaksana Pengelola (DPP) Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) itu melanjutkan, pihaknya bersama Kakanwil Kemenag Jateng telah melaunching gerakan masjid sebagai rumah moderasi beragama di MAJT baru-baru ini.


BACA JUGA:
Vaksinasi Tahap II di Kodim 0723 Klaten


Upaya ini juga akan dilanjutkan dengan roadshow ke seluruh Jawa Tengah untuk menyapa para pemuda remaja masjid dan generasi milenial, memberikan pemahaman dan menyemaikan moderasi beragama.


"Insyaallah, roadshow perdana kita mulai besok Rabu, 24 Maret di Demak, dengan mengundang milenial dari Demak, Grobogan, Kudus dan Jepara. Kita juga akan berkunjung ke tempat ibadah lintas agama, untuk silaturahmi, bertukar pikiran, menguatkan dan merekatkan," tegasnya.


Aipda Herman Hadi Basuki atau yang biasa dipanggil Pak Bhabin seorang anggota kepolisian di Polres Purworejo, yang juga aktif membuat konten dengan tujuan pembinaan masyarakat, mengatakan, "Kita sepakat semua agama mengajarkan hal-hal baik, begitu juga ketika saya membuat konten untuk menyampaikan hal-hal baik dengan cerita yang ringan dan menghibur, namun jangan sampai konten yang kita buat memperburuk citra diri maupun institusi".



Ia berpesan supaya selalu menjaga iklim sejuk dengan berperilaku yang benar dan baik di lingkungan masyarakat maupun bermedsos, tanamkan toleransi dan sebarkan pesan-pesan baik.                                


Sementara itu, Ketua FKUB Jawa Tengah, H. Taslim Syahlan berpesan kepada masyarakat untuk terus menjaga kerukunan umat beragama di Jawa Tengah dengan menciptakan suasana sejuk dan damai, supaya Jateng Majeng dan Gayeng. 

"Beragama itu gergeran, jangan gegeran. Mari kita terus tingkatkan persatuan dan kesatuan untuk bangsa Indonesia tercinta," ucapnya. ***






Lebih baru Lebih lama