Aktivitas vulkanik Gunung Merapi kembali meningkat


YOGYAKARTA - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengamatan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida merinci awan panas guguran terjadi hari ini pukul 04.14, 04.50, dan 06.31 WIB.


"Teramati 3 kali awan panas guguran dan tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 39 milimeter dan durasi maksimum 118 detik," kata Hanik dalam keterangannya, seperti dilansir detikcom, Selasa (20/4/2021).


Hanik menjelaskan jarak luncur awan panas terjauh mencapai 1.500 meter. Arah luncuran ke sektor barat daya. Lebih lanjut, berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi per 6 jam mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB hari ini teramati juga belasan kali guguran lava pijar.


Sementara berdasarkan pemantauan visual, lanjut Hanik, gunung terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.


"Untuk kegempaan selama 6 jam terjadi gempa guguran sebanyak 40 kali, fase banyak 5 kali dan 1 kali gempa hembusan," paparnya.


Hingga saat ini BPPTKG menyebut aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga (Level III) sejak 5 November 2020.


Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 kilometer.


Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. ***

Lebih baru Lebih lama