Aroma Intimidasi Konflik Kebon Sawit Warnai Undangan Camat Wonosari Ke Petani Pangeya Boalemo



Boalemo, Media Realita News - Intimidasi Camat Wonosari, Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo kuat dugaan sangat kental terasa bagi Petani Pangeya Boalemo Gorontalo, hal itu diungkapkan Taslim Ipetu, ketua koperasi Produksi Pangeya Idaman menyikapi undangan terkait penanganan konflik perkebunan sawit di Desa Pangeya Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo yang dikelola PT AAS (PT Agro Artha Surya).


"Kami dulu pak sudah lapor ke Polda Gorontalo terkait KTP palsu Petani Pangeya Boalemo Gorontalo yang memiliki lahan yang diambil perusahaan PT AAS Gorontalo, tapi camat Wonosari memaksa kami menandatangani pernyataan damai dengan janji akan memenuhi segala janji perusahaan PT AAS," tutur Taslim Ipetu, Ketua Koperasi Produksi Pangeya Idaman ketika mengantar somasi 2 di kantor camat Wonosari Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo, Kamis, 17/11/2022.


Surat undangan camat Wonosari sendiri yang bernomor: 005/K.WNS/265/XI/2022, tertanggal Rabu, 16/11/2022 ditujukan kepada Koperasi Produksi Pangeya Idaman dan Koalisi Bantuan Hukum Petani Pangeya Boalemo menyikapi atas surat somasi 1 yang dikirimkan oleh kuasa hukum Petani Pangeya Boalemo Gorontalo.


"Sudah ingkar janji pak itu pak camat, kami ini dulu pernah di tahun 2020 dipanggil camat Wonosari adakan pertemuan dengan perusahan, ternyata perusahaan PT AAS tidak hadir, dan pak camat dukung kami akan dikabulkan semua, ternyata bohong semua, harusnya camat tinggal buktikan janjinya," tutur Taslim Ipetu.


Hal lain juga diungkapkan Hijrah Ipetu, juru bicara Petani Pangeya Boalemo yang merasa camat Wonosari ini merupakan perpanjangan tangan perusahaan sawit PT AAS, karena tidak menjalankan hasil kesepakatan damai cabut laporan dan malah melindungi PT AAS dan petani Pangeya Boalemo Gorontalo hanya gigit jari.


"Semua kesepakatan damai tidak dijalankan perusahaan PT AAS, tiba-tiba camat Wonosari datang dengan gaya sinterklas mengupayakan dipenuhi semua janji PT AAS dan petani Pangeya Boalemo Gorontalo semakin miskin dan melarat," beber Hijrah Ipetu, juru bicara Petani Pangeya Boalemo.


Tindakan camat Wonosari yang telah wanprestasi ini, bagi advokat Koalisi Bantuan Hukum Petani Pangeya Boalemo Gorontalo tinggal dilaporkan ke inspektorat, Ombudsman RI dan Polda Gorontalo.


"Petani sudah kebanyakan dijanji tanpa kejelasan, untuk itu koalisi Bantuan Hukum Petani Pangeya Boalemo Gorontalo akan secepatnya mendampingi petani produksi melapor ke Polda Gorontalo dan Ombudsman RI," aku Muhammad Sirul Haq, advokat Koalisi Bantuan Hukum Petani Pangeya Boalemo Gorontalo.




Koalisi Bantuan Hukum Petani Pangeya Boalemo Gorontalo berharap kedepannya camat Wonosari lebih memihak kepada petani bukan ke cukong sawit perusahaan PT AAS Gorontalo. ***

Lebih baru Lebih lama