Makam Guru Besar di Pulau Panjang Jepara Menjadi Daya Tarik Tersendiri



JEPARA, Media Realita News Com - Disela-sela menyambut hari buruh yang jatuh pada tanggal (1-5-2023) wartawan Realitanews menyambangi pulau panjang jepara.Selain menyuguhkan keindahan, Pulau Panjang yang secara administratif masuk dalam Kelurahan Ujung Batu, Kec/Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ini juga memiliki destinasi wisata religi bentuk Makam Syekh Abu Bakar Bin Ba’alawy, guru besar dan penyebar Agama Islam di pesisir pantai utara Jawa Tengah.senin,(1/5/2023)


Setiap menjelang bulan Suro atau perayaan Islam lainnya, pulau ini selalu ramai dikunjungi oleh peziarah yang hendak mengenang jasa guru besar tersebut dan mendoakannya.



Sementara itu, dilansir dari berbagai sumber,  keberadaan makam sang guru besar tersebut menjadi daya tarik tersendiri sejak diadakannya kegiatan haul yang diinisiasi oleh Habib Lutfi asal Pekalongan pada 2001. Sejak saat itu, Pulau Panjang menjadi destinasi wisata yang semakin populer.


Pengunjung Pulau Panjang tidak hanya menikmati pesona keindahanya saja tetapi juga peziarah yang datang dari berbagai daerah untuk mengunjungi makam dan melakukan ritual ngalap berkah,sebuah ritual untuk memintah berkah.



Biasanya, para peziarah datang saat momentum Hari Raya Idulfitri yang datang untuk berziarah dan melakukan ngalap berkah sekaligus menikmati keindahan pulau yang berjarak 2,4 km dari lepas Pantai Kartini. Secara silsilah keturunan para Walisongo yang rata-rata adalah keturunan ke-22 dari Rasulullah SAW, Syekh Abu Bakar bin Ba’alawi ini berada di urutan ke-29 dari Sayyidil Mursalin.


Makam sang guru besar dan penyebar agama Islam ini berada di dalam sebuah bangunan rumah yang mirip seperti masjid  di Pulau Panjang. Berdasarkan informasi dari juru kunci pertama, H. Ali Kromo, dulu makam Syekh Abu Bakar bin Ba’alay ini hanya berupa cungkup dan patok kecil biasa yang ditemukan sekitar tahun 1970-an.


Kemudian pada awal 1990-an, masyarakat mulai mendengar keberadaaan makam sang guru besar yang juga dikenal dengan sebutan Mbah Panjang tersebut dan akhirnya banyak yang melakukan wisata ziarah ke Pulau Panjang.





menurut sumber,banyaknya peziarah menjadi alasan pembangunan Rumah Makam Mbah Panjang yang merupakan inisiatif dari H. Muqodhi. Peletakan batu pertama dilakukan Maulana Habib Muhammad Lutfi bin Yahya atau yang dikenal dengan sebutan Haibib Lutfi. Sedangkan haul menurut sang juru kunci pertama diadakan pada bulan Muharram, yaitu senin atau kamis minggu pertama.


biasanya dalam acara haul, diadakan pengajian dengan mengundang penceramah. Haul ini dihadiri oleh rarusan jamaah ziarah dari berbagai wilayah. ***

Lebih baru Lebih lama