Heboh Jadi Sorotan, ! Kabar Tak Sedap Warnai Penjaringan Perangkat Desa Slogo, Di Duga Ada Gratifikasi Ke Panitia


Sragen, mediarealitanews.com - Penjaringan perangkat desa tepatnya di Desa Slogo Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah, ricuh dan santer berhembus kabar tak sedap di tengah masyarakat. 


Pasalnya ada salhsatu oknum panitia di duga menerima gratifikasi dan terindikasi kecurangan. Gosip di mintai uang tersebut, sudah beredar tiga hari sebelum tes.


Desa Slogo sendiri ada 3 formasi perangkat yang kosong, semua itu masyarakat di beri kesempatan mengikuti ujian menjadi perangkat desa terbaru yang dilaksanakan di Universitas Tidar Magelang.


Tiga formasi yang dibuka dalam penjaraingan kali ini meliputi Kaur Pelayanan, Kaur Kesra, dan Kaur TU Umun. Namun kegiatan ujian tes penjaringan perangkat desa ini, diterpa kabar mencurigakan, yakni ada oknum panitia di duga menerima sejumlah uang untuk meloloskan salah satu nama.


Sesuai dalam data pelamar untuk kaur kesejahteraan ada 6 orang dan yang lolos atas nama Jon Hanes Susilo lahir 08/09/1996, pendidikan SMA/SMK sederajat dengan alamat jembangan RT 25, untuk Kaur pelayanan ada 11 pelamar dan yang lolos Novita Febiana lahir 15/02/2001, pendidikan D4/S1 alamat Jambean RT 19.

Kemudian untuk lowongan Kaur tata usaha dan umum, ada 12 pelamar dan yang lolos Ika Indriyani lahir 02/06/1998, pendidikan SMA/SMK sederajat dan masih dalam masa pendidikan di salah satu universitas dengan alamat Jambean RT 20.


Menurut peserta yang tidak mau di sebutkan namanya, ada kejanggalan dalam tes penjaringan. Yakni patut di duga saat tes dari tiga orang yang lolos tersebut, ada dua peserta yang mengajak semua keluarga ke tempat ujian tes, yakni Novita Febiana dan Ika Indriyani.


“Ketika ditanya mengapa mengajak semua keluarga, jawab mereka sekalian piknik keluarga. Kan ini sepertinya sudah tahu kalau mereka lolos, ” ungkapnya. Senin malam (13/11/2023).


Masih katanya lagi, yang menjadikan tidak wajar mereka hanya lulusan SMK bisa menyisihkan yang notabene adalah sarjana lulusan S1 dan S2.


Selain itu untuk meja tes di undi, namun sudah tertata dan ada nama peserta, saat proses menjawab soal pilihan terkadang jawaban berubah tidak sesuai di awal.


“Ini kelompok saya ada 6 orang merasakan hal yang sama, ada kejanggalan yang kami alami, jawaban menjadi berubah sendiri, ” jelasnya.


“Dan yang menjadi tanda tanya saya ada salah satu Kadus yang bukan panitia ikut serta padahal kepala desa saja tidak ikut, dan yang mengantar peserta dari unsur Muspika dan PMD, “ujarnya


Saat Kepala Desa Slogo Bintoro Adi Saputro, ST di konfirmasi tentang adanya oknum panitia yang bermain, Bintoro tidak tahu menahu. Dia ingin penjaringan terbuka dan transparan


“Semua sudah saya serahkan ke panitia, jadi saya tidak tahu jika ada kecurangan dan saya berharap  ini bisa selesai dengan terbuka, ” kata Kades.


Hingga berita ini di unggah belum ada jawaban klarifikasi dari ketua panitia. Kebenaran dari berita ini bisa di ikuti edisi selanjutnya, agar berita dugaan gratifikasi ini bisa berimbang dan tidak merugikan. Pihak manapun. (Red) ***

Lebih baru Lebih lama