Menurut Jokowi tidak cukup hanya menjamin ketersediaan panggung ekspresi. Yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah panggung interaksi yang bertoleransi, dan panggung toleransi dalam berinteraksi. Jokowi memahami bahwa interaksi kebudayaan merupakan fenomena kompleks yang melibatkan banyak sekali pihak.
Selain itu panggung interaksi yang diwarnai jiwa toleransi pasti membutuhkan ruang yang bervariasi. Misalnya, dia menyebutkan bisa berbentuk ruang fisik yang inklusif, seperti smart city yang menyediakan ruang publik yang inklusif sebagai panggung toleransi. "Bisa juga berupa lembaga keagamaan dan pendidikan, bisa juga berupa media massa, elektronik, dan sosial," kata Jokowi.
Sumber: