Batang - Mayoritas pekerjaan masyarakat Desa Kaliwareng di Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang adalah sebagai petani. Memasuki musim penghujan saat ini para petani desa setempat banyak menanam singkong.
Terhitung sudah empat bulan lebih masyarakat sebagian besar menanam singkong. Dikarenakan harga singkong naik signifikan. Pada tahun sebelumnya, kisaran bulan September 2018 harga Singkong per kwintalnya hanya mencapai Rp 45.000 - Rp 60.000, sekarang harganya sudah mencapai per kwintalnya Rp 250.000 sampai dengan Rp 300.000. Alasan ini yang mendasari masyarakat Desa Kaliwareng berpindah menanam singkong yang sebelumnya menanam padi dan jagung, Senin, (25 /2/19).
"Naiknya harga singkong di tahun 2019 bertepatan datang musim penghujan, menjadi keuntungan tersendiri bagi warga masyarakat Desa Kaliwareng yang menanam singkong," tutur Dasean (53) tahun warga Desa Wates yang memiliki tanah di Desa Kaliwareng.
Hal senada juga disampaikan Beri, "Dulu tahun 2013 sampai 2018 giat menanam pohon mahoni. Namun karena harga kayu mahoni tidak sebagus apa yang diharapkan, dan justru setelah saya rinci selama lima tahun saya malah merugi, akhirnya saya berhenti tidak menanam pohon mahoni, dan pindah menanam pohon singkong dengan area lokasi yang dulu, dengan waktu 8 bulan. Singkong saya jual mencapai Rp 12.000.000 hanya dengan penanaman dan perawatan biaya mencapai Rp 2.000.000," terangnya.
Reporter : Sukirno
