Bismillah Kembali Lanjutkan Program dan Prioritas Desa Rowobelang Yang Lebih Baik

Batang, mediarealitanews.com
Dalam rangka mewujudkan Pildes (Pilihan Kepala Desa) Rowo Belang yang aman, damai dan kondusif, sebagaimana yang digaungkan deklarasi oleh Bupati Batang, Ketua DPRD, Dandim, dan Kapolres tanggal 19 Sepetember di pendopo kabupaten Batang. Pada deklarasi tersebut diikuti oleh 205 desa  beserta  semua para calon yang ikut pildes serentak.


Dalam mewujudkan ketertiban, kerukunan, keamanan yang kondusif, tentunya sudah menjadi semua komitmen masing –masing calon kepala desa Rowobelang,  salah satunya adalah incumben (petahana) Eko Budiono (37) menyampaikan, bahwa ia intens menjalin komunikasi yang sinergi, 
santun dan bermoral kepada semua calon agar terjalin pesaudaraan dan kerukunan, demi mewujudkan iklim kondusif, menjelang pildes (pilihan kepala desa) sampai pada puncaknya (penjoblosan) tanggal 29 September dan seterusnya,”ucap Eko Budiono dengan lugas disela – sela memberikan keterangan kepada awak media dikediamannya.


Dan juga kami bertiga sudah sepakat dan komitmen, bahwa apapun yang tejadi, pildes ini harus berjalan aman, damai dan kondusif. karena kami selaku calon yang memiliki kepentingan,, walaupun kedepannya untuk mengabdikan diri membawa  Rowobelang lebih maju , adil, sejahtera dan bermartabat.  Dalam proses pildes ini saya tidak mau masyarakat yang menjadi korban akibat perselihan, pertikaan hanya karena simpatik kepada salah satu calon, karena kita semua saudara. Setiap ada momen – momen tertentu, saya sering sampaikan, penting menjaga tali persaudaraan. Karena kewibawaan seorang kepala desa, ialah bagaimana bisa menjaga jalannya pildes yang aman, damai, lancar,  sukses dan tentunya juga bermartabat. 
Lanjut Eko Budiono, menyampaikan bahwa yang menjadi motivasi maju di pildes Rowobelang ini adalah  untuk melanjutkan kembali RPJMDes tahun periode sebelumnya. Karena pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) merupakan priotitas utamanya. Dan tentunya melanjutkan program yang sudah berjalan maupun yang masih menjadi agenda kerja harus terrealisasikan dulu. Ketika perencanaan awal belum selesai dan membuat perencanaan baru, tentu akan menyita waktu, energi dan pikiran,”tuturnya. (Rabu, 25 September 2019). Tambahnya, ia menuturkan bahwa Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam, itulah potensi yang akan kita galih kembangkan, dan perdayakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat seutuhnya. Dan yang menjadi prioritas kami ialah bagaimana pendapatan asli desa, agar sedikit banyaknya akan kita genjot. karena itulah sentral perekonomian masyarakat. 
Artinya ketika pendapatan asli desa betul – betul bisa maksimal, sedikit banyaknya akan membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan juga, tentunya akan mampu mengurangi pengangguran. dengan meningkatkan kreatifitas anak – anak muda  itulah playning kami kedepan yang insya allah ingin kami genjot disektor pencapaian pendapatan asli desa.“Kami sadari saat ini kondisi infrastruktur masih kekurangan sekitar 20%. Artinya satu, dua maupun tiga tahun kedepan akan dapat terselesaikan. Selanjutnya kita akan mengoptimalkan peran masyarakat dalam pembangunan sumber daya manusia. karena kalau kita hanya menggiatkan infrastruktur saja, seakan – akan berjalan ditempat saja, dan tidak akan bisa maju kedepan, tanpa pembekalan sdm yang mumpuni dan berdaya saing. Ibaratnya mobil kalau lihatnya spion terus, majunya akan pelan, namun manakala kita menatap kedepan perjalanan akan lebih cepat dan lancar,” tegas Eko Budiono.
Saat ini era digitalisasi, kalau kita tidak bisa menciptakan sebuh lapangan pekerjaan.  Akan tertinggal oleh kemajuan waktu, masa dan jaman. Karena sekarang di pabrik – pabrik  sektor  industri sudah menggunakan empat titik kosong artinya one poin zero. Karena sekarang yang digunakan bukan tenaga atau teknologi manusia, tapi yang digunakan teknologi robot – robot.  Bagaimana kita sekarang hidup di era digitalisasi, kalau kita dari desa tidak menciptakan peluang / lapangan pekerjaan  / berinovasi, dan membangun keartifitas kepada masyarakat anak – anak muda, agar dapat berkarya sesuai bidang dan keahliannya. 
“Dikuatirkan nanti kedepannya  pengangguran di tingkat desa akan lebih banyak. Ironisnya manakala hanya akan mengandalkan proyek – proyek yang ada, sehingga akan menjadi repot. Tapi tentunya bagaimana kita bisa mengoptimalkan dan meningkatkan pendapatan asli desa, dan juga bagaimana kita bisa menciptakan sebuah produk, untuk menambah pendapatan desa biar lebih bertambah banyak, dengan cara mengembangkan sektor – sektor yang ada, mungkin sektor perdagangan, jasa, peternakan , pertanian dan usaha mikro dan lain  sebagainya,”terang Eko Budiono.  
Saat ini kita masih mentargetkan di sektor infrastruktur, karena ketika infrastrutur tidak mendukung, langkah kedepan akan sulit, namun manakala infrastruktur baik dan tertata tentunya bisa bersinergi dengan peluang kita kedepan, mengarah kepada pencapaian kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata.
Dalam upaya mengembangkan keratifitas anak – anak muda Rowobelang, saya rencanakan di tahun 2021 dengan mengembangkan wisata kuliner, disitu kita akan tampilkan kreatifitas sesuai bakat dan kemampuan dalam mengolah jenis maupun produk kuliner. Karena di Rowobelang ada sedikit embrio potensi alamnya yang mendukung. Namun tentunya tidak kami batasi untuk anak muda saja, juga kami persilahkan masyarakat yang ingin gabung dan terlibat langsung. Dengan demikian tinggal bagaimana mengkonsepkan agar masyarakat dan pemuda supaya kompak, bekerjasama untuk mengembangkan,”harap Eko Budiono
Saya memang dari kecil terbiasa hidup sederhana, dan pekerja keras, sejak duduk di SMP 4 Batang waktu itu kelas 2, saya sudah biasa membantu orang tua berdagang, dan ketika saya masuk jenjang kejuruan di SMK Bhakti Praja  Batang,  disaat kala waktu senggang saya ikut kerja di proyek bangunan. Saya hanya berfikir arang tua tidak mampu, saya harus punya jiwa mandiri untuk sekedar meringankan uang jajan sekolah dan lain sebagainya.  Memang sebelum menjadi kepala desa awalnya saya akui sama sekali awan  dengan pemerintahan tapi sedikit banyak belajar alhamdullilah bisa melaksanakan dan menjalankan  roda pemerintahan selama 6 tahun berjalan dengan baik sesuai dengan aturan yang ada,” jelas Eko Budiono.
Saya sendiri lulus SMK Bhakti Praja tahun 2000, dan Alhamdulillah anak satu, dan sekarang mau nambah lagi, karena isri sudah mengandung,”ucap suami dari Sulastri. Untuk hobi saya banyak, diantaranya memelihara burung dan mancing, Sedangkan untuk makanan, saya pribadi gemar mencoba kulier baru, namun tetap yang favorit sop kambing makanan khas Jakarta,”tandas Eko Budiono menuturkan kepada awak media. (Sukirno)

Lebih baru Lebih lama