Kemah Pancasila Nasional Diadakan BPIP di Jogjakarta

Jokjakarta, mediarealitanews.com
Sepuluh perwakilan siswa Ma’arif NU Banyumas  mengikuti Kemah Pancasila Pelajar Indonesia (KPPI) Tingkat Nasional. Mereka empat siswa dari SMA Ma’arif NU 1 Ajibarang dan enam siswa dari MA Ma’arif NU Cilongok.




Acara yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Rejomulia Yogyakarta dan didukung oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta itu digelar 13-15 Desember 2019 di Watu Tapak Camp Hill Tebing Breksi Prambanan Sleman Yogyakarta.

Jumlah 350 peserta berasal dari kota Jambi, Lampung, Bengkulu, Pekanbaru, Banten, Jakarta, Bekasi, Cirebon, Bandung, Depok, Bogor, Temanggung, Blora, Klaten, Batang, Tegal, Brebes, Boyolali, Purworejo, Wonogiri, Banyumas, Purbalingga, Pasuruan, Ngawi, Malang, Probolinggo, Jember, Surabaya, Tulungagung, Toraja Utara, Gorontalo, Papua dan sebagainya.

Peserta datang dari berbagai latar belakang organisasi pelajar seperti OSIS, Pramuka, Palang Merah Remaja, pecinta alam, organisasi intra sekolah lainnya dan peserta mandiri.

Lonjakan jumlah peserta menunjukkan antusiasme yang sangat membanggakan dan membesarkan harapan bahwa pelajar Indonesia menaruh perhatian tinggi terhadap eksplorasi dan masa depan nilai-nilai Pancasila.

Guru Pendamping dari SMA Ma’arif NU 1 Ajibarang, Tri Mulyo menyampaikan KPPI bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di kalangan pelajar SMA/SMK/MA se-Indonesia.

Selain itu, tambah Tri, sebagai upaya awal membangun jejaring di kalangan pelajar  Indonesia. Menciptakan relasi sosial berkelanjutan dalam menggelorakan nilai-nilai Pancasila.

“Pihak sekolah sangat mendukung kegiatan ini sebagai bekal pengalaman bagi siswa. Pengalaman dalam ikut serta memperkuat ideologi Pancasila pada generasi muda,” jelasnya.

Guru MA Ma’arif NU Cilongok, Ah. Syarif Hidayah menjelaskan tujuan anak didiknya dikirim sebagai peserta untuk melatih jiwa kepemimpinan dan keteladanan siswa.

“Kelak mereka akan menjadi calon-calon generasi pemimpin bangsa yang perlu diperkuat dalam wawasan ideologi negara,” katanya.

Syarif berharap ke depan mereka memiliki sikap patriotik dan karakter bangsa yang inklusif. Memberi banyak manfaat bagi keluarga, sekolah atau madrasah dan masyarakat luas.

“Menjadi generasi bangsa yang berkarakter dan menjadi kader penggerak Pancasila untuk menopang keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terus mengisi kemerdekaan dengan penuh prestasi membanggakan,” pungkasnya.
Lebih baru Lebih lama