Menjelang serah terima jabatan (sertijab) Komandan Batalyon Armed 11 Kostrad Guntur Geni, Kepala Staf Resimen Artileri Medan 1 Putra Yudha (Kasmenarmed) Letkol Arm Dodot Sugeng Hariadi, S.E bersama tim melakukan verifikasi di Yonarmed 11/76/GG/1/2 Kostrad, Kel. Gelangan, Kec. Magelang, Kota Magelang, Kamis (30/07/2020).
MAGELANG - Ditemui oleh Danyonarmed 11 Guntur Geni dan Mayor. Arm. Adin Suroyo beserta perwira staf di ruang transit, Kasmenarmed 1 Putra Yudha beserta tim menjelaskan tujuan dan maksud kedatangannya untuk mengklarifikasi data-data dan informasi di Satuan Yonarmed 11.
Kegiatan tersebut merupakan kebijakan Danmenarmed 1 Putra Yudha Kolonel Arm Sumanto, S.Sos., M.M agar rangkaian kegiatan sertijab dapat berjalan lancar ketika Letkol. Arm. Asep Ridwan menjabat sebagai Danyonarmed 11/Kostrad
Pemeriksaan meliputi, gudang munisi, gudang senjata, koperasi hingga gudang meriam pun tidak luput dalam pemeriksaan tersebut. Kegiatan berjalan lancar bagi Satuan Yonarmed 11 Kostrad Guntur Geni.
"Danyonarmed 11/K berharap semoga kegiatan verifikasi bisa berjalan lancar tanpa hambatan agar proses rangkaian sertijab Danyonarmed 11/K dapat dilaksanakan tanpa ada permasalahan," ungkap Letkol Arm Asep Ridwan, S.H., M. Han.
Kegiatan ini merupakan kebijakan Panglima Divif 2 Kostrad Mayjen TNI Tri Yuniarto, S.A.P., M.Si., M.Tr (Han) yang disampaikan secara lisan kepada Danmenarmed 1/PY/2 Kostrad Kolonel Arm Sumanto, S.Sos., M.M. Kegiatan tersebut dilaksanakan supaya meminimalisir permasalahan dan ketidakcocokan data sehingga pejabat yang lama dan baru dapat melaksanakan sertijab secara baik dan lancar. (*)
CEK FAKTA:
HOAX WAPRES MINTA FATWA
Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dalam sebuah unggahan di Facebook pada Selasa (23/6), disebut meminta fatwa baru bagi masyarakat muslim Tanah Air.
Unggahan yang telah dibagikan ulang hingga 35 kali itu memuat tangkapan layar berita berjudul "Ma'ruf Amin Minta MUI Terbitkan Fatwa "Sholat Tanpa Wudhu Tanpa Tayamum", yang disiarkan media daring Swarakyat.com.
Sang pemilik akun Facebook juga membubuhkan narasi sebagai berikut dalam unggahannya:
"Akan Keluar New Fatwa Yang Menurut Saya Tambah Nyleneh Dan Somplak, Bagaimana Menurut Pemirsa Tentang New Fatwa Dari Mbah Kakung,Yang Akan Di Keluarkan Untuk Rakyat Negeri +62".
Pada Selasa malam, konten tersebut terlihat telah dikomentari 32 pengguna lain dan direspon 29 pengguna lain Facebook.
Namun, benarkah Wapres Ma'ruf akan keluarkan fatwa "Shalat Tanpa Wudhu Tanpa Tayamum" bagi masyarakat muslilm Indonesia?
![]() |
Tangkapan layar hoaks Wapres akan keluarkan fatwa Sholat Tanpa Wudhu Tanpa Tayamum (Facebook) |
Penjelasan:
Dalam penelusuran ANTARA, situs Swarakyat Media memang menyiarkan berita berjudul "Ma’ruf Amin Minta MUI Terbitkan Fatwa 'Sholat Tanpa Wudhu Tanpa Tayamum'" yang diunggah pada 24 Maret 2020.
Media daring itu menulis Wapres Ma'ruf meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas Islam agar segera membuat fatwa tentang diperbolehkan shalat tanpa wudhu dan tayamum bagi para tenaga medis yang memakai alat pelindung diri (APD).
Permintaan itu dilatarbelakangi tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 tidak diperkenankan membuka APD hingga delapan jam. Dengan demikian, tenaga medis tidak memungkinkan untuk bertayamum atau berwudhu.
Oleh karena itu, fatwa MUI tersebut dinilai memudahkan para tenaga medis yang beragama Islam untuk menjalankan ibadah.
Mengacu pada penjelasan itu dalam artikel itu, terlihat ada perbedaan konteks artikel yang disebut di media daring Swarakyat Media dengan narasi yang diunggah pengguna Facebook.
Dalam artikel disebutkan permintaan fatwa terkait shalat itu ditujukan kepada tenaga medis yang menggunakan APD. Sedangkan dalam narasi di Facebook ditujukan untuk masyarakat Indonesia.
Dengan demikian, narasi dalam unggahan di Facebook itu masuk dalam kategori informasi bohong atau hoaks. (*)
Klaim: Wapres minta fatwa "Shalat Tanpa Wudhu Tanpa Tayamum" bagi masyarakat muslim Indonesia.
Rating: Salah /Disinformasi
Sumber: