PELANTIKAN GARDA RELAWAN INDONESIA DI GUNUNG TIDAR

Ketua Dewan Penasehat Pusat (DPP) Kota Magelang Yustin melantik 165 orang anggota Garda Relawan Indonesia (GRI) bertempat di puncak Gunung Tidar Kelurahan Tidar Kecamatan Magelang Selatan, Sabtu (17/10).

MAGELANG - Sebagai Inspektur Upacara Pelantikan Garda Relawan Indonesia (GRI) Ketua Hery Prastowo, dan bertindak sebagai Komendan Upacara Sudaryanto. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Dewan Penasehat Pusat (DPP) ibu Yustin, Ketua Garda Relawan Indonesia (GRI) Heri Prastowo, Penasehat Garda Relawan Indonesia Sumarno ST dan Pembina Suharso serta tamu undangan lainnya.

Yustin ketika memberikan keterangan pers mengatakan, "Pelantikan Garda Relawan Indonesia (GRI) di Gunung Tidar sudah keempat kalinya. Kami selaku Dewan Penasehat Pusat (DPP) merasa terharu kepada seluruh anggota yang ikut bergabung ke Garda Relawan Indonesia. Pelantikan ini berbeda dengan tahun sebelumya mengingat tahun 2020 ini ada Pandemi Covid 19. Semua kegiatan pelantikan ini harus mengikuti protokol kesehatan. Jaga jarak,cuci tangan, pakai masker". Ia juga mengatakan dari tahun ke tahun anggota Garda Relawan Indonesisa (GRI) terus bertambah.

"Menjadi relawan kami bisa mendapatkan teman bahkan keluarga baru di lokasi, kita bisa bertemu teman relawan untuk saling bertukar dan bercerita tentang pengalaman. Bukan tidak mungkin ada pintu rezeki yang terbuka bila kita bisa saling tolong menolong" ucap Yustin.

Dalam sambutannya Ketua Garda Relawan Indonesia (GRI) Hery Prastowo menuturkan, "Seluruh anggota baru dan seluruh anggota tingkat DPP, Pengurus Devisi sebanyak 165 orang anggota Garda Relawan  Indonesia (GRI) bisa hadir untuk di Lantik di atas Gunung Tidar," tambah Hery. Acara dilanjutkan dengan pembaretan, dan Keramas dari sumber mata air dan minum air kelapa.*** (Tim) 


DISINFORMASI] POLISI REKRUT PREMAN UNTUK MENEGAKKAN PROTOKOL COVID-19

Beredar informasi di media sosial Twitter yang menyebutkan bahwa Polisi merekrut preman untuk mencegah Covid-19. 


Dilansir dari Tempo.co, Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono membantah ingin merekrut preman untuk menegakkan protokol pencegahan Covid-19 di pasar. Ia mengatakan bahwa Polisi bukan merekrut preman, melainkan ingin melibatkan pimpinan informal di satu komunitas pasar tradisional untuk mengingatkan pentingnya menjalankan protokol kesehatan karena realitasnya di masyarakat kita, pasar tradisional tidak ada pimpinan (formal). Realitasnya ada yang menyebutnya sebagai Kepala Keamanan, Mandor, atau Jeger. Lebih lanjut Gatot menjelaskan bahwa Tokoh-Tokoh Informal ini tidak berwenang untuk menerapkan sanksi-sanksi yang diatur dalam Peraturan Daerah atau Peraturan Kepala Daerah.

KATEGORI: DISINFORMASI

Link Counter:

https://nasional.tempo.co/read/1386206/wakapolri-klarifikasi-soal-rekrut-preman-untuk-menegakkan-protokol-covid-19

Sumber:

https://www.kominfo.go.id/content/detail/29482/disinformasi-polisi-rekrut-preman-untuk-menegakkan-protokol-covid-19/0/laporan_isu_hoaks

Lebih baru Lebih lama