GANJAR CEK PENGHITUNGAN SUARA DI TPS, PASTIKAN TAK ADA KERUMUNAN

Petugas dan sejumlah warga di TPS 9 Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang tampak terkejut saat melihat kedatangan mobil innova, parkir persis di depan tempat pemungutan suara.

SEMARANG - Salah seorang warga, bahkan langsung berteriak saat menyadari orang nomor satu di Jawa Tengah itu turun dari kendaraan dinasnya. Mereka langsung menyapa Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

“Wah Pak Ganjar, Pak Ganjar datang,” ujar salah seorang warga yang saat itu hendak meninggalkan lokasi.

“He maskere dinggo sing apik (maskere dipake yang baik),” tutur Ganjar mengingatkan.

Ganjar yang datang mengenakan kaos bertuliskan “Cuci Tangan Terus Biar Gak Kena Corona Virus” itu, langsung menyapa petugas TPS yang mengenakan batik.

“Sudah selesai belum, prosesnya? Gimana perhitungannya?” tanya Ganjar pada petugas TPS 9, Rabu (9/12). “Nggih pak sampun. Ini sudah selesai,” kata petugas tersebut.

Ganjar mengapresiasi petugas di TPS yang disebutnya sudah bisa mengatur kerumunan. Dia kemudian berpesan agar sepulang dari TPS langsung mandi dan mencuci bajunya.

“Ya wis, setelah ini jenengan resik-resik, mulih, adus. Klambine diganti (ya sudah setelah ini anda bersih-bersih, pulang, mandi, bajunya diganti),” tutur Ganjar.

Proses Pilkada serentak dengan protokol kesehatan ketat memang menjadi perhatian Ganjar. Sehari sebelum proses pencoblosan, Ganjar bahkan sudah keliling TPS untuk memastikan prokes dijalankan.

Saat pencoblosan, Ganjar juga kembali memantau pelaksanaan prokes di sejumlah TPS berjalan sesuai harapan. “Alhamdulillah tidak ada kerumunan,” tandas Ganjar.

Pagi tadi, Ganjar juga telah menggunakan hak suara beserta anak dan istrinya di TPS 02 Gajahmungkur. Ganjar datang sembari gowes pagi, sesuai jadwal dalam undangan pukul 07.30 WIB.

Selain itu, Ganjar melanjutkan gowes pagi berkeliling Kota Semarang. Ganjar juga selalu berhenti di setiap TPS yang dilewati. Dengan teliti, Ganjar mengecek pelaksanaan pemilihan serentak dengan protokol kesehatan yang ketat. ***



[SALAH] VIDEO “5 DETIK 6 ORANG FP* YANG MENYERANG POLISI TUMBANG


Akun Ahmad Tsauri (fb.com/ahmad.tsauri.92) mengunggah sebuah foto dengan narasi sebagai berikut:

“Saya sudah melihat videonya, dalam 5 detik 6 orang FP* yang menyerang polisi tumbang. Petugasnya keren. Dan senjata FP* berjatuhan. Hanya dalam 5 detik...." (dan seterusnya).

Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya gambar potongan video yang terkait penembakan terhadap 6 anggota FPI adalah klaim yang salah.

Faktanya, bukan gambar potongan video terkait 6 anggota FPI. Gambar yang diunggah sumber klaim merupakan potongan dari video penembakan terhadap dua pemuda hingga tewas yang terjadi di dekat Taman La Judea, daerah perkotaan El Santuario, Antioquia, Kolombia pada Januari 2020.


Video berdurasi 5 detik ini, salah satunya diunggah oleh akun Twitter @Nurburuuj pada 6 Juli 2020.

Dilansir dari artikel berjudul “[SALAH] “Pelaku perampokan dan pembacokan supir truk di Ranca ekek Bandung ,di tembak mati tim Buser”, sebelumnya video yang sama pernah diklaim sebagai video penembakan terhadap pelaku perampokan dan pembacokan supir truk di Rancaekek, Bandung.

Berdasarkan artikel berjudul “SE TOMAN MEDIDAS ESPECIALES EN EL SANTUARIO, TRAS MUERTE DE DOS VENEZOLANOS.” yang dimuat di situs Primero Oriente pada 29 Januari 2020, disebutkan bahwa penembakan itu merenggut dua orang warga negara Venezuela. Lokasinya berada di dekat Taman La Judea, daerah perkotaan El Santuario, Antioquia, Kolombia.

Penembakan yang terjadi pada Selasa (28/1/2020) dini hari itu menewaskan dua pemuda asal Venezuela. Mereka bernama Hernán de Jesús Medina Cerrudo, 21, dan Carlos José Cano Villasmin, 19. Setelah menembak dua orang, pelaku langsung kabur ke daerah pedesaan El Santuario.

Menurut artikel di situs Semana, publikasi ancaman dan rencana pembunuhan melalui Instagram dilakukan anggota geng yang menyebut dirinya ”Los Pepes” ke arah kelompok musuh. Kepolisian Antioquia telah mengerahkan tim khusus untuk menyelidiki pembunuhan dan kelompok tersebut. Mereka menilai publikasi ancaman pembunuhan sebagai bentuk intimidasi yang telah memicu rasa ketakutan warga di El Santuario.

Selengkapnya dapat dilihat melalui link

https://kalimasada.turnbackhoax.id/focus/5734

Lebih baru Lebih lama