GELAR PENDATAAN WARGA NU BANYUMAS, 3.936 RELAWAN DILIBATKAN

Program sensus pendataan jamaah Nahdlatul Ulama (NU) perlu didukung oleh jajaran pengurus. Di lapangan 3.936 relawan telah dikerahkan yang perlu mendapat pengawalan dan monitoring dari pengurus.

PURWOKERTO - Hal itu disampaikan secara virtual oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang NU Kabupaten Banyumas, Kiai Sabar Munanto saat acara Talkshow Matalaila dengan tema “Asyiknya BerkartaNU” hasil kerjasama antara PCNU Banyumas dengan Samawi Management di Kantor PCNU, Kamis (17/12/2020).

Kiai Sabar mengatakan, sampai tahun 2020 ditargetkan satu juta data dapat terinput. Relawan sampai saat ini masih bekerja secara sukarela tanpa dibayar sampai akhir bulan Desember.

“Relawan mengalami kesulitan, terlebih di masa pandemi, tidak dibayar, hanya mengharap berkah dan pahala. Lebih banyak sensus pendataan ini dibantu oleh generasi muda NU di tingkat Pengurus Ranting,” paparnya.

Kiai Sabar menambahkan, setiap pengurus berkewajiban mendorong tim sensus untuk semangat dalam bertugas. Jumlah 366 Ranting NU dari 27 MWC NU se-Kabupaten Banyumas diharapkan dapat menembus angka satu juta jamaah terinput.

“Dengan bekal bimbingan teknis dan monitoring, kami tetap optimis, petugas dapat maksimal bekerja. Pengurus Ranting dan MWC NU harus mendukung dan mendampingi, sehingga apabila terjadi kendala teknis, dapat langsung diselesaikan bersama,” terangnya.

Ketua Sensus Jamaah NU Banyumas 2020, Ahmad Yusuf Prasetiawan menjelaskan, program pendataan jamaah Nahdlatul Ulama (NU) sudah mendekati proses akhir. Finalisasi di bulan Desember 2020 telah melampaui target, meskipun baru kisaran lebih dari 400.000 jamaah NU yang terdata pada Sistem Informasi Strategis NU (SISNU).

Lebih lanjut Yusuf Pras, panggilan akrab Ahmad Yusuf Prasetiawan  menyampaikan, angka perolehan input 400.000 jamaah belum setengah dari data awal 1.200.000 jiwa dari 1.650.000 penduduk di Banyumas. Menjelang akhir pendataan tahun ini, diprediksi akan mencapai separuh dari data awal.

“Seluruh tim sensus warga NU masih terus bekerja di lapangan. Tim masih memiliki waktu untuk mencapai separuh pendataan hingga 31 Desember mendatang,” terang Yusuf Pras.

Menurutnya, tim sensus datang langsung ke rumah warga dengan menerapkan protokol kesehatan. Proses input data pada sistem ditutup pukul 00.00 dan rata-rata dalam satu hari perolehan hasil sensus mencapai lebih dari 2000 jamaah.

“Sejumlah 3.936 relawan diterjunkan sebagai tim sensus di setiap Pengurus Ranting NU pada tingkat desa / kelurahan. Mereka bekerja secara sukarela di bawah koordinasi MWC dan PCNU,” jelasnya.

Program ini, lanjut Yusuf Pras, dilaksanakan untuk pemetaan kebijakan organisasi yang tepat sasaran. Pembenahan data base keanggotaan NU yang valid dan terukur. Bagi warga yang telah lengkap terekam datanya, maka akan mendapat Kartu Tanda Anggota NU (Karta-NU) dengan mengganti ongkos cetak Rp. 20.000 bagi yang berminat.

“Program ini perlu dukungan semua pihak, terutama operator di lapangan dan partisipasi dari warga NU. Jika pendataan ini sukses maka manfaatnya akan kembali ke organisasi untuk kemaslahatan nahdliyyin,” ungkapnya. ***



Hutan dan Fungsinya dalam Menjaga Nilai Moral Sosial dan Budaya Indonesia

Seperti telah diketahui bersama, hutan memiliki banyak fungsi yang sangat penting untuk menunjang ekosistem dan kelangsungan hidup manusia.

Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyebutkan bahwa di Indonesia terdapat 28.000 jenis tumbuh-tumbuhan dan di antaranya terdapat 400 jenis buah-buahan yang dapat dimakan dan bermanfaat sebagai sumber keragaman genetik bagi program pemuliaan. Hutan Indonesia juga memiliki 7.500 jenis tumbuhan obat yang merupakan 10% dari tumbuhan obat yang ada di dunia.

Untuk melihat sendiri kekayaan sumber daya alam hutan kita, beberapa waktu lalu saya dan teman-teman saya dari Paguyuban Goramas dengan dipandu Bp. Krusharto pengelola Wanawisata Curug Cipendok sempat menyusuri kawasan hutan di lereng barat Gunung Slamet, Jawa Tengah. Tepatnya di kawasan Wanawisata Cipendok menuju Telaga Pucung yang berada di Kampung Panginyongan Desa Karangtengah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Berikut di bawah ini adalah videonya.




Sebenarnya kami juga ingin memperlihatkan air terjun Curug Cipendok di kawasan yang dikelola oleh Perum Perhutani Jawa Tengah ini, tapi karena cuaca kemudian mulai berkabut tebal dan gerimis turun maka kami terpaksa mengurungkan niat. 

Walaupun kami juga tidak sampai masuk hingga tengah hutan, tapi semoga video di atas dapat menjadi ilustrasi yang memperlihatkan kekayaan sumber daya alam hutan kita.

Yang jelas, bila sumber daya alam kita dikelola dengan baik, tepat dan bijak maka hutan akan memberi manfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia, yang tidak hanya meliputi manfaat ekonomi, tapi juga manfaat ekosistem, manfaat kesehatan, dll.

Lebih jauh lagi, hutan dapat memiliki fungsi khusus sebagai laboratorium alam yang memberikan nilai edukasi bagi kegiatan penelitian terhadap flora dan fauna, untuk keperluan riset dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan (outbound, meditasi, kegiatan religi, kepanduan, olahraga, panjat tebing, latihan dasar militer, dll.) dan juga sebagai pengembangan pariwisata.

Hutan juga dinilai memiliki posisi cukup strategis dan telah dimanfaatkan untuk kepentingan menjaga nilai-nilai sosial budaya, moral, dan religi atau kepercayaan suatu masyarakat. 

Beberapa petilasan atau jejak peninggalan tokoh-tokoh legenda yang banyak ditemukan di dalam hutan kita sudah banyak diketahui menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai spiritual untuk menjaga kelestarian alam, keharmonisan hubungan sesama makhluk hidup, dsb. Artinya bahwa hutan juga telah digunakan sebagai sarana oleh bangsa Indonesia sejak dulu untuk membentuk kearifan lokal masyarakat Indonesia, dan berfungsi menjaga nilai-nilai sosial budaya, moral dan kepercayaan masyarakat.

Seperti tampak pada video di bawah ini, anda bisa menyaksikan suasana perayaan tahun baru kalender Jawa yang diadakan oleh warga Desa Karangtengah di kawasan wanawisata Curug Cipendok, Kabupaten Banyumas. Tampak tokoh-tokoh masyarakat bersatu dengan warga desa untuk mengikuti suasana perayaan yang digelar setiap setahun sekali, dengan menghadirkan pertunjukan seni yang memberi inspirasi dan semangat positif untuk menjaga keharmonisan hubungan di antara masyarakat, di antara sesama makhluk hidup, dengan alam dan lingkungan hidupnya.



Semua potensi dan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia pada hakikatnya merupakan anugerah Tuhan kepada bangsa Indonesia. Kita patut bersyukur atas semua anugerah tersebut. Namun kita juga wajib menjaga kelestariannya dan mengelola sumber daya alam yang melimpah itu untuk kesejahteraan seluruh bangsa.

Pandemi Covid-19 tidak seharusnya membuat kita patah semangat, meskipun kita juga tahu bahwa Covid-19 harus kita tangani dengan sebaik mungkin.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sebuah kesempatan menegaskan bahwa pandemi ini bukan alasan atau kendala bagi kita untuk menuju negara yang maju.

Kita merasa yakin karena Indonesia memiliki modal untuk untuk dapat bersaing di dunia internasional, yaitu antara lain: letak geografis, sumber daya alam, dan jumlah penduduk yang banyak dan memiliki komposisi usia produktif untuk menciptakan dinamisme dalam perekonomian dan sosial.

Potensi sumber daya alam yang meliputi: hutan, laut, minyak bumi, gas alam, batu bara, dsb. harus dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan bangsa, sehingga menjadi modal yang efektif bagi Indonesia untuk menjadi negara maju. 

Sekian dan semoga bermanfaat.

Artikel ini adalah petikan dari artikel penulis Paguyuban Goramas yang telah dipublikasikan sebagai artikel berkategori Lingkungan Pilihan di Kompasiana dengan judul:

Hutan, Fungsi dan Potensinya untuk Kesejahteraan

Lebih baru Lebih lama