PANGLIMA TNI KUNJUNGI LOKASI BENCANA Di KABUPATEN TANAH LAUT KALSEL

TANAH LAUT - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dalam kunjungan ke lokasi bencana banjir di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan menyerahkan bantuan berupa 34 perahu karet berikut dengan motor tempel dan selimut serta 10.000 paket sembako dari Presiden Republik Indonesia yang diangkut menggunakan Pesawat Hecules A-1327, Sabtu (16/01).

"Pastikan setiap permasalahan yang ada segera dilaporkan dan dicari solusinya. Tujuannya untuk melayani masyarakat yang terkena musibah. Koordinasi dengan pihak terkait dan harus terus di evaluasi," kata Panglima TNI saat menyambut paparan yang disampaikan Komandan Korem 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah terkait situasi dan kondisi umum di wilayah Kalimantan Selatan.

"Saat ini TNI telah mendirikan posko bencana dan dapur lapangan, menampung dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat, mendatangkan alat berat untuk membuka akses jalan yang terputus dan mendatangkan air bersih dari wilayah yang tidak terdampak," terang Panglima TNI.

TNI akan terus melanjutkan evakuasi warga dan pencarian korban hilang bersama Basarnas, Polri, BPBD dan relawan serta berkoordinasi intens dengan instansi terkait. 

Sebelumnya Panglima TNI telah mengirimkan prajurit dan bantuan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).

Prajurit yang diterjunkan sejumlah 1.053 Prajurit gabungan yang terdiri dari Prajurit Kodam VI/Mulawarman, Yon Ang Air TNI AD, Korps Marinir TNI AL, Korps Paskhas TNI AU dan Prajurit TNI AU. Hal ini merupakan bentuk kepedulian TNI dalam misi kemanusiaan dan juga merupakan bagian dari tugas pokok TNI sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia Pasal 7 Ayat 2, di antaranya melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). ***

Baca juga:

TINGKATKAN PROFESIONALITAS PRAJURIT, KOREM 071 / WIJAYAKUSUMA GELAR LATIHAN PERORANGAN



[SALAH] JOKOWI KEJANG SETELAH DISUNTIK VAKSIN 

Pengguna Facebook bernama Budi Ansyah dalam sebuah forum percakapan media sosial kedapatan mengunggah sebuah narasi yang menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo mengalami kejang-kejang dan meninggal dunia setelah disuntik vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2021 lalu. Narasi tersebut diunggah pada 13 Januari 2021 pukul 17:09. 

Dari hasil penelusuran cek fakta  Masyarakat Anti Fitnah Indonesia diketahui bahwa melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi mengaku tidak merasakan efek lain selain sedikit pegal setelah divaksin. Jokowi sempat mengunggah kartu vaksinasi miliknya melalui akun Facebook serta akun Twitter resminya pada 13 Januari 2021 pukul 21:54, beberapa jam setelah narasi tersebut beredar. Jokowi juga terlihat membuka acara Rapat Koordinasi Nasional III Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam yang diselenggarakan pada 15 Januari 2021 dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube MN KAHMI OFFICIAL. Jokowi juga sempat memberikan pernyataan terkait bencana di Sulawesi Barat dan Jawa Barat melalui akun Facebook resminya, Presiden Joko Widodo, serta kanal YouTube Sekretariat Presiden.  

Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook Budi Ansyah tersebut adalah hoax, dengan kategori sebagai Satire. 

Kepada warga masyarakat dihimbau agar selalu bijak dalam menggunakan media sosial. Jangan asal membagikan postingan, selalu cek dan konfirmasi setiap informasi. 

***


Lebih baru Lebih lama