Melebihi batas keseimbangan juga bukan ajaran Rasulullah SAW


Opini Qusyairi Sumbermanggis 
Ketua Umum Jaringan Wirausaha Indonesia


Puasa Ramadhan 1442H telah usai. Ada kegembiraan karena telah menjalankan, Ada kesedihan karena telah ditinggalkan bulan dimana pahala dilipatgandakan. Dalam Sebulan terakhir banyak peristiwa nasional maupun internasional terjadi apapun latar belakangnya yang jelas sejarah akan mencatat,  kelak akan di pelajari dan dijadikan objek penelitian Ilmiah oleh anak cucu kita di masa mendatang.

Baru-baru ini peristiwa memilukan terjadi, militer Israel kembali melakukan serangan di Jalur Gaza hingga membuat dua orang tewas, pada Selasa 11 Mei 2021 jumlah terus bertambah total sebanyak 26 warga Palestina di Jalur Gaza tewas dalam akibat serangan udara tersebut, belum tahu berapa jumlah korban terakhir hingga tulisan ini dirilis.

Saya hanya mampu berdoa dan berharap semoga perdamaian segera terwujud. 

Pemahaman saya kedua belah pihak adalah sama-sama keturunan Nabi Ibrahim AS, lima waktu kita bersholawat dalam sholat : “allhumma sholli alaa saidina Muhammad wa ala alii saidina Muhammad, kama sollaita ala saidina ibrahim wa ala alii saidina ibrahim, wabarik ala saidina Muhammad wa ala alii saidina Muhammad kama barokta alaa saidina ibrahim, wa ala alii saidina ibrahim wa ala alii saidina Muhammad”. 

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya”. 

Di India Dilansir dari Daily Mail, pejabat senior rumah sakit memberikan penjelasan dalam beberapa hari ini, Selasa 11 Mei 2021, bahwa  petugas berusaha mengevakuasi dan menguburkan serta telah mencatatkan 329.942 kasus dan 3.876 korban meninggal dalam 24 jam.

Ada pelajaran menarik yang bisa kita petik tentang kesungguhan, kemandirian dalam mengelola tata kelola ekonomi sekala kecil. Adalah sebuah pesantren di ujung timur pulau jawa, di kenal daerah tapal kuda, Salafiah Safi'iyah Pondok Pesantren legendaris, berturut turut di asuh oleh KHR. Syamsul Arifin, KHR. As’ad Syamsul Arifin  salah satu pendiri NU, KHR. Fawaid As’ad Syamsul Arifin, terakhir di pimpin oleh KHR. Azaim Ibrahimy, dari semua tingkatan pendidikan SPP di pungut kurang lebih 1 juta-an pertahun, 

Fatwa Pengasuh, sinergi pesantren dengan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi santri, tidak boleh lebih menjual nasi beserta lauk pauknya melebihi dari Rp. 5000 bahkan Rp. 3000 santri sudah bisa makan dengan daging ayam, santrinya berjumlah belasan ribu, sampai sekarang masih bertahan dan makmur baik pesantren maupun masyarakat lingkungan kesantren, bukan masalah besar atau kecil dalam mengelola tatakelola ekonomi, tapi bagaimana bersungguh memulai dan melaksanakan.

Marilah bersama-sama kita bersinergi, resolusi baru ekonomi Indonesia Maju, yang berkeadilan, mandiri dan bermartabat. Bukan hanya bunga berbunga yang riba, melebihi batas keseimbangan juga bukan ajaran Rasulullah SAW.
Lebih baru Lebih lama