Bantuan PKH diduga diselewengkan ketua kelompok dan oknum pendamping

MAJENANG– Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial rupanya menjadi ladang oknum mendapatkan keuntungan di Desa Sadahayu Kecamatan Majenang Kab. Cilacap.

Program PKH diduga dimanfaatkan oleh oknum Pendamping Ketua Kelompok dan Penyedia ATM Bank Pendamping dimana penerima kartu PKH mengumpulkan dan mengambil pencairan bantuan PKH.

Beberapa peserta program PKH di Desa Sadahayu tidak mendapatkan bantuan PKH secara utuh, bahkan kartu ATM untuk mencairkan dana bantuan PKH tidak dipegang penerima PKH. ATM PKH dipegang ketua kelompok dan cara pencairannya pun diambil ketua kelompok, ke salah satu bank yang disediakan atau ditunjuk diarahkan pihak petugas pendamping.

Menurut keterangan pihak penerima bantuan PKH adanya pemotongan Rp. 15.000 sampai Rp.50.000 dengan alasan untuk admin/ transportasi.

"Itu juga pihak PKH penerima tidak mengetahui berapa jumlah bantuan PKH yang diterima,” ujar beberapa penerima bantuan.

Salah satu penerima PKM berinisial C merasa dibohongi ketua kelompok . Dari hasil print out tertera Rp 1.200.000 dikasihkan hanya Rp 600.000 dan ada juga yang menerima Rp 600.000 dibilang oleh ketua kelompok tidak menerima. Setelah mempertanyakan ke ketua kelompok justru ngomongnya kasar. Bukti bukti struk sudah jelas dan beberapa Kartu ATM ditahan oleh Pendamping PKH berinisial M. Ada dugaan penyimpangan Ketua kelompok dan pendamping kejadian tersebut sudah cukup lama.

Menurut Informasi kepala Desa, jumlah penerima PKH di desa Sadahayu Kecamatan Majenang berjumlah kurang lebih 200 orang. Pengambilan pencairan bantuan PKH semua kolektif, diambil masing-masing ketua kelompok. 
 
Dengan adanya dugaan penyelewengan anggaran bantuan PKH dari pemerintah melalui Kementerian Sosial di Kec Majenang khususnya di Desa Sadahayu. kami berharap pihak berwenang melakukan pengawasan, bila perlu diusut, ada penyelidikan dan penindakan. Karena fungsi pengawasan pendamping bantuan PKH untuk Desa Sadahayu seolah tidak berfungsi dengan benar. Masyarakat perlu transparan ingin keterbukaan, jangan sampai bantuan untuk masyarakat kurang mampu disalahgunakan oknum untuk mencari keuntungan golongannya. ***
Lebih baru Lebih lama