1.300 orang masih dinyatakan hilang dalam banjir bandang di Jerman

WESTPHALIA - Sebanyak 1.300 orang masih dinyatakan hilang dalam banjir bandang di sebagian wilayah Eropa barat, termasuk Jerman, meluluhlantakkan pemukiman serta menewaskan sekitar 60 orang. Kanselir Angela Merkel menyatakan duka mendalam bagi para korban bencana.

Pada Kamis 15 Juli 2021 malam, seperti dilansir dari rri.co.id, pihak berwenang di distrik Ahrweiler di Jerman bagian barat mengataka korban tewas diperkirakan meningkat, sekitar 1.300 orang diyakini hilang. Sementara itu, kerusakan hebat dilaporkan terjadi pada jaringan telepon seluler.

Dilaporkan pula oleh Terkini.id di Kota Bad Neuenahr-Ahrweiler saja lebih seribu anggota misi bergerak cepat mengevakuasi warga yang terjebak banjir bandang tersebut. Penyelamatan  telah dilakukan Kamis kemarin, dan hingga saat ini beberapa aksi penyelamatan warga masih berlangsung, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat 16 Juli 2021.

The Guardian juga melaporkan, lebih seribu personel tanggap darurat membantu distrik tersebut, yang berasal dari seluruh negara bagian Rhineland-Palatinate dan negara bagian tetangga, Rhine-Westphalia Utara dan Baden-Württemberg. Masih terlalu dini untuk mengatakan skala kerusakan, demikian diungkapkan pihak berwenang di Ahrweiler.

Korban tewas mencapai 58 orang di Jerman, dan dilaporkan paling tidak ada 30 orang tewas di negara bagian Rhine-Westphalia Utara dan 28 orang di negara tetangga Rhineland-Palatinate di selatan. Guna mengevakuasi dan menyelamatkan korban di Rhineland-Palatinate, petugas pemadam kebakaran juga dikerahkan di sana

The Guardian juga melaporkan, kantor berita Belgia Belga, mencatat korban tewas di Belgia telah meningkat menjadi sembilan orang.

“Ada orang tewas, ada orang hilang, banyak yang masih dalam bahaya,” terang gubernur negara bagian Rhineland-Palatinate, Malu Dreyer, kepada parlemen regional.

“Kami belum pernah melihat bencana seperti itu. Ini benar-benar menghancurkan,” imbuhnyanya.

Berbicara di Gedung Putih selama perjalanan ke Washington, Merkel menyebut bencana yang melanda Jerman dan Eropa barat itu sebagai hari yang ‘ditandai dengan ketakutan, keputusasaan, penderitaan, dan ratusan ribu orang tiba-tiba menghadapi bencana’.

“Empati dan hati saya untuk semua orang yang dalam bencana ini kehilangan orang yang mereka cintai, atau yang masih mengkhawatirkan nasib orang yang masih hilang,” ungkapnya, sembari mencatat seberapa banyak orang di Luksemburg dan Belanda juga menderita.

Merkel menambahkan, pemerintahnya tidak akan membiarkan mereka yang terkena dampak ‘sendirian dengan penderitaan mereka’. Untuk itu, pihaknya akan melakukan ‘yang terbaik untuk membantu mereka dalam kesulitan’.***
Lebih baru Lebih lama