BEM Universitas San Pedro ke BEM UI: Mahasiswa harus objektif dan bersuara agar rakyat memahami tujuan pembangunan

JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas San Pedro Kupang menyatakan pendapatnya terkait pernyataan yang disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui unggah foto bertuliskan Jokowi: The King of Lip Service.

Wakil Presiden Mahasiswa Universitas San Pedro Kupang, Frengki Harim Ronaldo Ottu menilai postingan yang diunggah akun Twitter @BEMUI_Official lebih kepada menyerang sisi personal Presiden Jokowi.

"Kalau kita lihat postingan BEM UI yang langsung mengarah kepada Kepala Negara, rasanya tidak pas. Sebagai agent of social control memang tugas wajib kita untuk mengawasi dan mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Tapi tentu bukan personalnya langsung apalagi beliau seorang presiden," kata Frengki melalui keterangannya, Kamis, 1 Juli 2021 seperti dilansir oleh kureta.id.

Apabila kebijakan atau peraturan yang diberikan terkesan memberatkan dan merugikan masyarakat, lanjutnya, BEM harus bersuara dan memberikan solusi agar pemerintah melakukan apa yang menjadi aspirasi dari masyarakat.

Sebaliknya, dengan tegas dia menyebut bahwa apabila ada program pembangunan yang dilakukan pemerintah bermanfaat namun tidak ada dukungan dari masyarakat, sebagai kelompok intelektual, mahasiswa harus objektif dan bersuara agar rakyat memahami tujuan dari pembangunan tersebut.

"Saya sebagai anak luar Pulau Jawa, tepatnya berada di Selatan Indonesia sangat senang dengan perkataan Presiden Jokowi yang mengatakan bahwa pembangunan hari ini tidak lagi Jawa sentris tapi sudah Indonesia sentris. Dan kami melihat Jokowi tidak hanya lip service, tapi membuktikan kata-katanya dengan pembangunan nyata," tuturnya.

Dia menjelaskan, saat ini masyarakat NTT sangat merasakan manfaat pembangunan di era Presiden Jokowi, di mana sebelumnya daerah itu masih mengalami ketertinggalan dari wilayah Pulau Jawa.

"Kami sebagai anak miskin di NTT sangat merasakan KIP di masa Jokowi. Kami sebagai masyarakat petani di mana NTT yang selama ini merasakan kekeringan dan disebut 'sumber air sudah dekat'. Pada masa pemerintah Jokowi telah dibangun tujuh bendungan dan semua akan rampung tahun 2024. Ini adalah pembuktian dari kata-kata Jokowi," kata dia.

Lebih lanjut, dia meminta seluruh mahasiswa untuk objektif memberikan penilaian dan kritik atas pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Jokowi.

"Saya bukan pro atau kontra dengan Jokowi, tetapi saya bersama masyarakat dan Presiden Jokowi untuk mewujudkan Indonesia Maju. Kami meminta mahasiswa di Pulau Jawa bisa melihat pembangunan yang saat ini dilakukan Pemerintah Jokowi di luar Jawa. Bagi kami, Jokowi bukan The King Of Lip Service, tapi adalah Bapak Pembangunan Indonesia Sentris," tegas Frengki.***
Lebih baru Lebih lama