Benteng ketahanan sosial harus kuat

SLAWI – Penanganan pandemi Covid-19 memerlukan upaya menyeluruh mencegah penularan dan menyembuhkan salah satunya membangun kesadaran warga menanggulangi melalui Jogo Tonggo.

Bupati Tegal Umi Azizah melakukan peninjauan Kamis (22/07/2021) di Desa Harjosasari Lor dan Pedagangan, Jumat (23/07/2021) di Desa Lebaksiu Lor.

"Satgas yang dibentuk di tingkat rukun warga melalui Jogo Tonggo diperkuat untuk menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan setiap orang akan penularan virus corona,” kata Bupati Tegal Umi Azizah.

Umi minta agar satgas Jogo Tonggo bisa dimaksimalkan, antar tetangga saling menjaga, melindungi dan berbagi.
Menurutnya, pandemi Covid-19 merupakan ujian kehidupan sosial.

“Rasa kemanusiaan dan ukhuwah wathaniyah diuji. Sikap peduli dan gotong royong membantu saudara yang ditimpa musibah,” katanya.

“Informasi soal pencegahan dan penanganan Covid-19 terus digencarkan pemerintah, diedukasikan ke warga melalui tenaga penyuluh kesehatan. Tapi sebagian masih ada yang memandang remeh risiko tertular Covid-19, bahkan ada juga yang tidak mempercayai jika Covid-19 ada,” ujar Umi.

Umi berharap melalui satgas Jogo Tonggo, keluarga pasien isoman proaktif melapor dan bersedia dirujuk ke rumah sakit.

Umi juga menjelaskan pemerintah telah mengarahkan prioritas belanja Dana Desa tahun anggaran 2021 ini untuk bantuan langsung tunai (BLT) bagi keluarga miskin terdampak pandemi Covid-19 yang belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Adapun besaran yang akan diterima sebesar Rp 300 ribu per keluarga penerima manfaat.

Pasien Covid-19 Desa Harjosari Lor yang sedang isolasi mandiri 18 orang dan dirawat di rumah sakit 4 orang, di Desa Pedagangan 51 orang isoman dan 11 orang dirawat. Di Desa Lebaksiu Lor, pasien Covid-19 yang menjalani isoman ada tiga orang dan dirawat di rumah sakit 2 orang.***
Lebih baru Lebih lama