Di Pekalongan ada edaran tolak PPKM Darurat, cek dan konfirmasi dulu

PEKALONGAN - Beberapa hari ini di Kabupaten maupun Kota Pekalongan beredar seruan aksi penolakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat pada Sabtu (17/7) pukul 19.00 WIB dengan titik kumpul di depan Kantor KPU Kabupaten Pekalongan dan dilanjutkan long march ke Gedung DPRD Pekalongan. 

Polisi pun turun tangan mengecek soal aksi penolakan PPKM Darurat yang disebarkan di media sosial ini.

"Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki siapakah pembuat pertama pesan hoaks ini. Saya tahu orang Pekalongan adalah orang yang teredukasi dan cinta damai. Saya malah khawatir ada pihak luar yang memanfaatkannya," kata Kapolres Pekalongan, AKBP (16/7/2021) seperti dilansir oleh detikcom.

Ia menyebut pihaknya telah mengerahkan tim siber untuk patroli terkait konten hoax dan disinformasi. Pihaknya menegaskan bakal menindak oknum-oknum yang memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan isu atau berita tidak benar alias hoax.

"Kami meminta kepada semua pihak terutama pengguna media sosial agar lebih bijak dalam menyebarkan berita. Untuk itu setiap informasi sebaiknya disaring dulu dan cek kebenarannya, sebelum di-sharing " pesan Darno.

Seruan serupa juga ditemukan di Kota Pekalongan. Ajakan seruan perlawanan PPKM Darurat ini disebut dilakukan pada Kamis (15/7) dan Jumat (16/7). Namun, saat dicek ke lokasi tidak ada aksi terkait PPKM Darurat. Pasar Banyurip pun tampak sepi.

Dimintai konfirmasi, Kapolres Kota Pekalongan AKBP Moch Irwan Susanto memastikan seruan perlawanan PPKM Darurat di wilayahnya itu hoax.

"Kami memang memantau kegiatan di mana ada aksi provokatif melalui media sosial. Di mana aksi tersebut, tentunya kita dalami secara detail di mana kami melakukan kegiatan melalui informasi dan data," terang Irwan.

Irwan menuturkan para pedagang maupun warga Banyurip justru tidak mengetahui asal mula seruan perlawanan tersebut. Warga setempat, kata dia, patuh pada aturan pemerintah soal PPKM Darurat.

"Dan ternyata dari informasi media sosial tersebut, warga sekitar terutama dari pasar Banyurip mengatakan tidak terlibat atau ikut-ikutan. Warga ini tetap menjaga stabilitas dan kondusivitas di Banyurip," jelasnya.

"Kami melihat pedagang di pasar Banyurip bekerja sama dengan baik, mereka masih menerima dan ketentuan yang ada," terang Irwan.***
Lebih baru Lebih lama