𝑲𝒂𝒃𝒊𝒓𝒐 𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒕𝒂 𝑵𝒆𝒘𝒔 𝑲𝒂𝒃 𝑪𝒊𝒍𝒂𝒄𝒂𝒑, 𝑴𝒆𝒎𝒊𝒏𝒕𝒂 𝑨𝒑𝒂𝒓𝒂𝒕 𝑷𝒆𝒏𝒆𝒈𝒂𝒌 𝑯𝒖𝒌𝒖𝒎, 𝑴𝒆𝒏𝒊𝒏𝒅𝒂𝒌 𝑻𝒆𝒈𝒂𝒔 𝑷𝒆𝒍𝒂𝒌𝒖 𝑨𝒏𝒂𝒓𝒌𝒊𝒔 𝑺𝒂𝒂𝒕 𝑫𝒆𝒎𝒐 𝑩𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒅𝒊 𝑺𝒆𝒎𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈


𝑾𝒐𝒏𝒐𝒈𝒊𝒓𝒊, 𝒎𝒆𝒅𝒊𝒂𝒓𝒆𝒂𝒍𝒊𝒕𝒂𝒏𝒆𝒘𝒔 𝒄𝒐𝒎 - Kabiro Realita News Kabupaten Cilacap, Marzuki Wiyono sangat menyayangkan adanya kericuhan saat aksi Hari Buruh atau May Day yang terjadi di Kota Semarang Kamis lalu. Aksi yang semula damai tiba-tiba menjadi menegangkan.


Marzuki Kabiro Realita News Kabupaten Cilacap mengatakan, peringatan May Day seharusnya memberikan suatu hal positif tentunya kita semua ingin semangat yang sama guna membangun negara yang kita cintai ini, Minggu (4/5/2025).


Tetapi kemarin may day di Semarang malah menjadi ricuh, saat beberapa mahasiswa melakukan demonstrasi di depan kantor Gubernur Jawa Tengah.


Dia sangat menyayangkan jika dalam aksi demonstrasi terjadi tindak kekerasan. Karena mahasiswa seharusnya mengedepankan diskusi dalam menyampaikan aspirasi maupun menyelesaikan persoalan bukan dengan kekerasan.


Ia menambahkan, kegiatan may day seharusnya diselenggarakan dengan cara yang kondusif menyampaikan aspirasi dengan tertib bukan malah dikotori dengan kericuhan.


Tak hanya itu, ia juga menyoroti bahwa meningkatnya aksi demonstrasi saat ini berkaitan erat dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Ia menegaskan kembali bahwa dalam kondisi seperti ini, negara tidak boleh kalah, dan mohon para penegak hukum untuk menindak tegas para pelaku tersebut. 


“Tujuan kita semua sama dalam semangat persatuan merah putih membangun negeri yang kita cintai ini," ucap Marzuki Wiyono. 


Ia juga mengajak dalam memperingati May Day ini dengan cara yang kondusif dan santun.


"Kemudian, May Day ini mari kita selenggarakan dengan cara yang kondusif dan santun dengan mengedepankan semangat persatuan, semangat kemajuan untuk Indonesia merah putih yang kita cintai ini," pungkasnya.


Diberitakan sebelumnya, aksi demonstrasi Kamis lalu (1/5/2025) pada pukul 15.15 WIB terdapat massa aksi berbaju hitam yang tetiba datang. Polisi pun berupaya melindungi buruh yang masih ada di lokasi dengan mengimbau massa buruh dan mobil komandonya untuk masuk ke halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah.


Polisi juga meminta massa tersebut membubarkan diri. Namun mereka melakukan aksi anarkis dengan merusak pagar pembatas jalan, melakukan vandalisme di aspal Jalan Pahlawan, dan melempari petugas dengan botol, batu, juga benda berbahaya lainnya.


Polisi berusaha menghalau massa menggunakan gas air mata ke arah kerumunan. Petugas terus mengimbau massa tersebut agar membubarkan diri melalui pengeras suara. Water cannon juga dikerahkan namun mereka membalas dengan lemparan petasan. Baru pada pukul 17.30 WIB situasi di Jalan Pahlawan Kota Semarang kembali kondusif dan massa berbaju hitam itu meninggalkan lokasi dan menyebar ke arah Pleburan dan Simpang Lima.


Marzuki Wiyono juga menegaskan agar para penegak hukum segera menindak tegas para pelaku tersebut. (Red) ***

Lebih baru Lebih lama