ππ’π₯ππππ©,π¦πππ’ππ«πππ₯π’πππ§ππ°π¬ ππ¨π¦ – Program percepatan rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Manganti di Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, kini menjadi sorotan utama sebagai model sukses pembangunan infrastruktur yang dikawal langsung oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur Percepatan Pembangunan.
Proyek vital Tahap IV Paket 2 ini dilaksanakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, tidak hanya untuk menjamin ketersediaan air di lumbung padi Cilacap, tetapi juga untuk secara masif menggerakkan roda ekonomi lokal dan menopang program strategis Presiden menuju swasembada pangan.
Proyek rehabilitasi ini, yang meliputi saluran induk primer, saluran sekunder, dan pembangunan jalan inspeksi, menunjukkan progres yang signifikan.
Pengecoran (cor lening beton) pada saluran sekunder di wilayah Purwodadi dan Sidakaya, Desa Gintungreja, hampir rampung, disusul pemasangan bridcas beton pada saluran induk primer.
Ribuan petani di Desa Cisumur, Gandrungmanis, Sidaurip, dan Gintungreja menyambut gembira kecepatan pengerjaan ini. Perbaikan saluran irigasi ini dianggap sebagai janji nyata akan masa depan pertanian yang lebih cerah dan hasil panen yang kian melimpah, mendukung penuh peran Cilacap sebagai salah satu lumbung padi nasional.
Hal yang membuat proyek ini istimewa adalah komitmen kuat terhadap pemberdayaan lokal, yang didukung penuh oleh PT. Tirta Indo Karya dan sub-kontraktor utamanya, Mas Fredy Merpati, seorang putra daerah.
Strategi Pro-Lokal ini mencakup dua pilar utama:
Penyerapan Tenaga Kerja: Pelaksanaan proyek mengedepankan prinsip padat karya dengan melibatkan sepenuhnya tenaga kerja asli putra daerah, tanpa impor dari luar wilayah. Ini memastikan bahwa peluang kerja dan manfaat finansial langsung dinikmati oleh masyarakat sekitar.
Pembelian Material Lokal: Mas Fredy menerapkan kebijakan ketat untuk mengupayakan material proyek seperti semen, besi, bendrat, dan paku dibeli dari toko-toko lokal di daerah.
Menurutnya, "Selisih harga mungkin hanya seribu rupiah dibandingkan membeli langsung dari pabrik atau luar . Namun, manfaatnya besar sekali. Tetesan rupiah ini langsung mengalir ke toko-toko daerah, memungkinkan mereka membayar karyawan, dan karyawan bisa melanjutkan kehidupan keluarga.
Ini adalah inti dari program BBWS yang keren jika dikelola dengan baik."
Kebijakan ini memastikan bahwa keuntungan finansial proyek berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan bersama, mencegah kebocoran dana ke pusat, dan secara nyata menggerakkan ekonomi lingkungan sekitar.
Keterlibatan aktif Mas Fredy Merpati sebagai putra daerah menjadi kunci percepatan dan jaminan kualitas. "Kami titip diri sebagai putra daerah, dan kami berupaya menjadi mitra BBWS Citanduy yang baik. Kami memahami bahwa hasil pekerjaan ini dinikmati oleh tetangga dan sanak saudara sendiri, sehingga kualitas menjadi prioritas tak terhindarkan," ujarnya.
Keberhasilan di D.I. Manganti ini membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur akan lebih kuat, berkelanjutan, dan diterima jika memberdayakan potensi dan kearifan lokal.
Ucapan syukur mengalir deras dari petani kepada Pemerintah dan BBWS Citanduy atas realisasi proyek vital ini. Saluran irigasi yang direhabilitasi ini adalah representasi dari harapan jutaan petani. Mereka berharap air yang mengalir kini membawa keberkahan dan hasil panen yang melimpah, sekaligus mewujudkan kembali mimpi besar bangsa, yakni tercapainya swasembada pangan.(Buyung**)