Lewat Wayang Kulit, Warga Pekalongan Diajak Turunkan Angka Stunting


Pekalongan -  Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), mengajak masyarakat menurunkan angka prevalensi stunting atau gangguan tumbuh kembang pada anak dengan menggelar pertunjukan wayang kulit. Lakon yang dimainkan Begawan Bimo Suci oleh dalang ki Warseno Slenk. 



"Cara ini diharapkan bisa tepat sasaran. Selain untuk menurunkan stunting, juga mengajak warga mengikuti pola hidup sehat," kata Direktur Informasi dan Komunikasi Pendidikan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kominfo, Wiryanta, seperti dilaporkan oleh inews.id Kamis (7/3/2019).

Menurut dia, stunting harus ditangani secara cepat dan tepat, karena jika terlambat, anak maka tidak dapat dikembalikan pada kondisi normal. Asupan gizi serta nutrisi anak sejak dalam kandungan sampai 1.000 hari usia tumbuh kembang sangat dibutuhkan.

Pagelaran wayang kulit lakon Begawan Bimo Suci ini merupakan alat sosialisasi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang seimbang bagi anak dan ibu hamil. Tujuannya agar tingkat prevalensi stunting berkurang.

"Anak yang menderita stunting, tidak bisa tumbuh kembang secara maksimal, kecerdasan anak terganggu, tidak bisa bersaing dengan anak-anak lainnya," ujar dia.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Pekalongan, Ali Riza, menjelaskan kalau pendekatan budaya menjadi program prioritas kabupaten Pekalongan. Selain bicara mengenai pesan yang ingin disampaikan, pementasan wayang kulit ini dinilai dapat melestarikan kearifan lokal yang menjadi hiburan masyarakat sekitar.


Sumber
Lebih baru Lebih lama