Sebagai upaya mempererat tali silaturahmi dan memperkuat kerja sama konstruktif yang selama ini telah terjalin antara TNI AD dengan media massa nasional.
JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa menggelar acara Coffee Morning dan Olah Raga Bersama dengan para petinggi media dan wartawan media massa, bertempat di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad), Jl. Veteran No. 5 Jakarta Pusat, Rabu (24/06/2020).
Demikian disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Nefra Firdaus dalam rilisnya.
Selaku penanggung jawab acara, Kadispenad mengurai tujuan digelarnya acara tersebut, yaitu sebagai upaya mempererat tali silaturahmi dan memperkuat kerja sama konstruktif yang selama ini telah terjalin antara TNI AD dengan media massa nasional.
“TNI AD menyadari bahwa media massa, baik cetak, elektronik maupun online, merupakan mitra Satuan Penerangan khususnya dan TNI AD pada umumnya, yang telah banyak membantu menyebarluaskan informasi tentang kebijakan, program satuan serta pelaksanaan tugas dan kinerja TNI AD kepada seluruh masyarakat di Indonesia, secara objektif dan transparan,” ujar Nefra.
Ditambahkan oleh Nefra, disamping menjadi sarana publikasi, media juga berperan penting sebagai sarana aspirasi masyarakat Indonesia terhadap institusi TNI AD.
“Itulah mengapa TNI AD selalu menjadikan media massa sebagai patner kerja sama agar TNI AD semakin profesional dan dicintai rakyat,” lanjutnya.
Kegiatan diawali dengan olah raga bersama di Lapangan Mabesad. Kasad didampingi para pejabat TNI AD dan segenap tamu undangan yang hadir melaksanakan jalan santai mengelilingi lapangan, dilanjutkan dengan ajang silaturahmi dengan Seluruh awak media yg hadir.
Kasad menyampaikan, diselenggarakannya kegiatan tersebut dalam rangka membangun kembali komunikasi dengan gaya baru, dan sekaligus meningkatkan kebugaran dan imunitas tubuh, dimana olah tubuh dan sinar matahari pagi sangat bagus bagi kesehatan.
"Namun, tetap mengutamakan protokol kesehatan, jaga jarak atau physical distancing, duduknya berjauhan
serta disediakan masker dan hand sanitizer," ujar Andika.
Kasad menambahkan bahwa, komunikasi perlu dibangun dan dipelihara demi kepentingan masyarakat dan berharap upaya ini dapat lebih memudahkan pihak TNI AD dan awak media dalam bertukar informasi sebagai bentuk transparansi di masyarakat.
“Komunikasi perlu dilaksanakan terus menerus sebagai bagian dari transparansi informasi terhadap situasi yang terjadi," ujar Andika.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang kesiapan TNI AD dalam penanganan Covid-19, Jenderal bintang empat ini menjelaskan bahwa pengadaan alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) TNI AD telah siap dan dipergunakan untuk mendukung 68 rumah sakit milik TNI AD di seluruh Indonesia.
"Pembagian disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit. Kita akan menyiapkan PCR sebanyak 10.000," jawabnya.
Sementara, terkait validasi Orgas TNI AD, Kasad menyampaikan bahwa saat ini TNI AD sedang melakukan validasi tahap kedua.
"Ini yang kedua, dipersiapkan guna menghadapi tantangan tugas ke depan. Karena memang itulah nature dari public policy, yaitu setiap organisasi publik itu harus berubah dan menyesuaikan dengan perkembangan situasi," tandasnya.
Usai olah raga bersama, acara dilanjutkan dengan ramah tamah menikmati hidangan tradisional yang telah disediakan.
"Hadir dalam kegiatan tersebut, para Pejabat Utama TNI AD, para pimpinan media nasional serta tamu undangan lainnya. (Dispenad) SM)
JAKARTA - Ratusan massa dari sejumlah ormas Islam menggelar aksi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta. Rabu 24 Juni 2020. Aksi dilakukan ormas yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti-Komunis antara lain FPI, PA 212 dan GNPF. Massa berkerumun tidak mematuhi protokol keamanan Covid-19, banyak peserta tidak memakai masker, tidak menjaga jarak fisik untuk pencegahan virus corona.
Aksi tersebut mendapat kecaman dari warganet, pasalnya saatnya ini Indonesia, khususnya DKI Jakarta belum terbebas dari penyabaran virus Corona.
Warganet menilai bahwa aksi ini ditunggangi oleh FPI dan HTI. Warganet ramaikan media sosial dengan tagar #RadikalHTIFPItunggangiPandemi hingga trending.
“Demo ini hanya kedok, #RadikalHTIFPItunggangiPandemi yang jelas mereka anti PANCASILA. Mereka sedang mimikri, berkamuflase mengalihkan isu agar orang-orang awam menangkap bahwa para penganut Khilafah itu juga dukung PANCASILA, ya begitu cara mereka mencari simpati. Padahal mereka ini lebih bahaya dari PKI”, ujar akun @HusinShihab
“Sudah sangat Jelas Visi Misi FPI adalah menegakan syariat Islam secara Kaffah di bawah naungan Khilafah Islamiyah Lalu hari ini. FPI & Ormas Terlarang HTI mau demo bela Pancasila? Kalau mau bertopeng bela Pancasila mbok ya Jejak digitalnya dbersihin dlu”, @AirinAirin_NZ menambahkan
Akun @ChusnuIChotimah berkomentar, sangat lucu sekali kelompok yang selama ini teriak-teriak khilafah, malah ingin selamatkan Pancasila
“Kelompok yg ingin khilafah tegak bikin gerakan selamatkan Pancasila itu seperti seseorang yg ingin Prabowo jd presiden bikin gerakan selamatkan Jokowi. Ada2 aja kalian drun, drun. Ga lihat apa negara sedang pandemi”, ujarnya
“Ngekak sohard , gak ada hujan gak ada angin mendadak cinta pancasila , jangan banyak bacood isu komunas kominis hanya basa basi klean doang tujuan utamanya hanya ingin mengganggu pemerintah yang sah”, ujar salah satu warganet
Warganet yang lain menambahkan bahwa isu komunisme adalah lanjutan isu radikalisme & bisa jadi ulah kaum radikalis itu sendiri.
“Mereka sok membela Pancasila melalui kritik RUU HIP, agar identitasnya tak diketahui. Mereka bersuara membela Pancasila. Padahal palsu #RadikalHTIFPItunggangiPandemi”, imbuhnya. (*)
JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa menggelar acara Coffee Morning dan Olah Raga Bersama dengan para petinggi media dan wartawan media massa, bertempat di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad), Jl. Veteran No. 5 Jakarta Pusat, Rabu (24/06/2020).
Demikian disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Nefra Firdaus dalam rilisnya.
Selaku penanggung jawab acara, Kadispenad mengurai tujuan digelarnya acara tersebut, yaitu sebagai upaya mempererat tali silaturahmi dan memperkuat kerja sama konstruktif yang selama ini telah terjalin antara TNI AD dengan media massa nasional.
“TNI AD menyadari bahwa media massa, baik cetak, elektronik maupun online, merupakan mitra Satuan Penerangan khususnya dan TNI AD pada umumnya, yang telah banyak membantu menyebarluaskan informasi tentang kebijakan, program satuan serta pelaksanaan tugas dan kinerja TNI AD kepada seluruh masyarakat di Indonesia, secara objektif dan transparan,” ujar Nefra.
Ditambahkan oleh Nefra, disamping menjadi sarana publikasi, media juga berperan penting sebagai sarana aspirasi masyarakat Indonesia terhadap institusi TNI AD.
“Itulah mengapa TNI AD selalu menjadikan media massa sebagai patner kerja sama agar TNI AD semakin profesional dan dicintai rakyat,” lanjutnya.
Kegiatan diawali dengan olah raga bersama di Lapangan Mabesad. Kasad didampingi para pejabat TNI AD dan segenap tamu undangan yang hadir melaksanakan jalan santai mengelilingi lapangan, dilanjutkan dengan ajang silaturahmi dengan Seluruh awak media yg hadir.
Kasad menyampaikan, diselenggarakannya kegiatan tersebut dalam rangka membangun kembali komunikasi dengan gaya baru, dan sekaligus meningkatkan kebugaran dan imunitas tubuh, dimana olah tubuh dan sinar matahari pagi sangat bagus bagi kesehatan.
"Namun, tetap mengutamakan protokol kesehatan, jaga jarak atau physical distancing, duduknya berjauhan
serta disediakan masker dan hand sanitizer," ujar Andika.
Kasad menambahkan bahwa, komunikasi perlu dibangun dan dipelihara demi kepentingan masyarakat dan berharap upaya ini dapat lebih memudahkan pihak TNI AD dan awak media dalam bertukar informasi sebagai bentuk transparansi di masyarakat.
“Komunikasi perlu dilaksanakan terus menerus sebagai bagian dari transparansi informasi terhadap situasi yang terjadi," ujar Andika.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang kesiapan TNI AD dalam penanganan Covid-19, Jenderal bintang empat ini menjelaskan bahwa pengadaan alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) TNI AD telah siap dan dipergunakan untuk mendukung 68 rumah sakit milik TNI AD di seluruh Indonesia.
"Pembagian disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit. Kita akan menyiapkan PCR sebanyak 10.000," jawabnya.
Sementara, terkait validasi Orgas TNI AD, Kasad menyampaikan bahwa saat ini TNI AD sedang melakukan validasi tahap kedua.
"Ini yang kedua, dipersiapkan guna menghadapi tantangan tugas ke depan. Karena memang itulah nature dari public policy, yaitu setiap organisasi publik itu harus berubah dan menyesuaikan dengan perkembangan situasi," tandasnya.
Usai olah raga bersama, acara dilanjutkan dengan ramah tamah menikmati hidangan tradisional yang telah disediakan.
"Hadir dalam kegiatan tersebut, para Pejabat Utama TNI AD, para pimpinan media nasional serta tamu undangan lainnya. (Dispenad) SM)
WARGANET KECAM AKSI 246 DI TENGAH PANDEMITagar #RadikalHTIFPItunggangiPandemi Trending Topic
JAKARTA - Ratusan massa dari sejumlah ormas Islam menggelar aksi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta. Rabu 24 Juni 2020. Aksi dilakukan ormas yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti-Komunis antara lain FPI, PA 212 dan GNPF. Massa berkerumun tidak mematuhi protokol keamanan Covid-19, banyak peserta tidak memakai masker, tidak menjaga jarak fisik untuk pencegahan virus corona.
Aksi tersebut mendapat kecaman dari warganet, pasalnya saatnya ini Indonesia, khususnya DKI Jakarta belum terbebas dari penyabaran virus Corona.
Warganet menilai bahwa aksi ini ditunggangi oleh FPI dan HTI. Warganet ramaikan media sosial dengan tagar #RadikalHTIFPItunggangiPandemi hingga trending.
“Demo ini hanya kedok, #RadikalHTIFPItunggangiPandemi yang jelas mereka anti PANCASILA. Mereka sedang mimikri, berkamuflase mengalihkan isu agar orang-orang awam menangkap bahwa para penganut Khilafah itu juga dukung PANCASILA, ya begitu cara mereka mencari simpati. Padahal mereka ini lebih bahaya dari PKI”, ujar akun @HusinShihab
“Sudah sangat Jelas Visi Misi FPI adalah menegakan syariat Islam secara Kaffah di bawah naungan Khilafah Islamiyah Lalu hari ini. FPI & Ormas Terlarang HTI mau demo bela Pancasila? Kalau mau bertopeng bela Pancasila mbok ya Jejak digitalnya dbersihin dlu”, @AirinAirin_NZ menambahkan
Akun @ChusnuIChotimah berkomentar, sangat lucu sekali kelompok yang selama ini teriak-teriak khilafah, malah ingin selamatkan Pancasila
“Kelompok yg ingin khilafah tegak bikin gerakan selamatkan Pancasila itu seperti seseorang yg ingin Prabowo jd presiden bikin gerakan selamatkan Jokowi. Ada2 aja kalian drun, drun. Ga lihat apa negara sedang pandemi”, ujarnya
“Ngekak sohard , gak ada hujan gak ada angin mendadak cinta pancasila , jangan banyak bacood isu komunas kominis hanya basa basi klean doang tujuan utamanya hanya ingin mengganggu pemerintah yang sah”, ujar salah satu warganet
Warganet yang lain menambahkan bahwa isu komunisme adalah lanjutan isu radikalisme & bisa jadi ulah kaum radikalis itu sendiri.
“Mereka sok membela Pancasila melalui kritik RUU HIP, agar identitasnya tak diketahui. Mereka bersuara membela Pancasila. Padahal palsu #RadikalHTIFPItunggangiPandemi”, imbuhnya. (*)