BANTUAN 40 EKOR SAPI UNTUK KELOMPOK TERNAK

Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menyerahkan secara simbolis bantuan ternak sapi potong kepada kelompok ternak "Sido Urip" Desa Sambengkulon Kecamatan Kembaran dan Kelompok Ternak "Lembu Jaya" Desa Windujaya Kecamatan Kedungbanteng. Kedua kelompok tani ternak ini masing-masing mendapat bantuan sebanyak 20 ekor sapi. Penyerahan bantuan ini berlangsung di Pendopo Wakil Bupati Banyumas, Rabu (14/11/20).

PURWOKERTO - Plt Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas Didi Rudwianto mengatakan sapi-sapi tersebut, secara fisik sudah diserahkan kepada para anggota kelompok ternak beberapa hari lalu melalui Balai Veteriner Subang. Sapi sapi tersebut merupakan bantuan Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dalam Program Pengembangan Ruminansia Potong 2020.

“Program ini merupakan salahsatu upaya negara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para peternak,” jelas Didi.

Selain menerima bibit sapi potong penjantan, peternak juga mendapatkan obat cacing dan vitamin. 

"Selain itu sapi ini juga diasuransikan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tambah Didi.

Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan bantuan sapi yang diberikan dari Kementrian Pertanian ini melalui usalan anggota Komisi IV DPR RI Sunarna. Meski tidak hadir dalam penyerahan Wakil Bupati memastikan bahwa beliau dapat memantau melalui tim yang dikirim.

Untuk itu Wakil Bupati meminta kepada penerima bantuan, agar sapi-sapi tersebut dirawat dengan baik. Agar bisa cepat besar dan dapat berkembang.

“Beri makan yang banyak dan jaga kesehatannya dengan pemberian obat-obatan yang sesuai agar badannya gemuk dan jangan dijual, sebelum waktunya,” papar Sadewo.

Hal tersebut sebagai pertanggungjawaban kelompok agar memberikan kesempatan kelompok lain mendapatkan bantuan.

"Apabila bapak bapak berhasil maka kami akan mengusulkan kembali kepada Pak Sunarna agar kembali memberikan bantuan," katanya.

Sementara itu Ketua kelompok ternak "Lembu Jaya" Desa Windujaya Eko Sunarto mengaku bersyukur kelompoknya menjadi salah satu penerima bantuan.

"Terima kasih kami kepada Pak Sunarna, Pak Wakil Bupati dan dinas peternakan," katanya. ***



PELATIHAN ECOPRINT DI BANK SAMPAH SRAYAN MAKARYA

Pada hari Minggu tanggal 8 November lalu, Bank Sampah Srayan Makarya mengadakan pelatihan cara membuat motif pada kain menggunakan bahan dari daun dan bunga di sekitar rumah, melalui metode yang disebut dengan Ecoprint. Ecoprint terbentuk dari kata eco (asal kata: ekosistem) dan print yang artinya mencetak.

Hadir sebagai narasumber yaitu Ibu Suni dari lembaga penyelenggara eduwisata Bruwun Alas.

Kegiatan pelatihan ini mendapat dukungan dan perhatian dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas, karena dinilai dapat memperluas kesempatan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kegiatan membuat motif di atas kain ini bila ditekuni tentu dapat menjadi peluang bisnis yang cukup menarik, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan mengurangi pengangguran," ujar Ibu Erni Indriastuti selaku Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas, yang berkesempatan mengunjungi Bank Sampah Srayan Makarya bersama dengan rombongan ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Dinperindag Kabupaten Banyumas, perwakilan Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Kab. Banyumas, dan beberapa mahasiswa Unsoed.

Sampah dan Penanggulangannya

Persoalan sampah dan pencemaran lingkungan adalah masalah yang tidak dapat dianggap ringan. Persoalan tersebut harus mendapatkan perhatian serius dari seluruh lapisan masyarakat.

Dewasa ini yang menjadi perhatian secara khusus adalah persoalan sampah plastik yang nyata-nyata mengancam ekosistem manusia, satwa, dan makhluk hidup beserta lingkungan hidup pada umumnya. 

Ditemukannya seekor ikan paus yang mati terdampar di perairan Pulau Kapota, Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara (19/11/2018 ) karena menelan hampir 6 kg plastik dan sandal jepit menjadi peringatan yang telah banyak membuat banyak pihak mengakui besarnya ancaman bahaya sampah plastik.

Namun demikian tidak mudah mengurangi sampah plastik karena hingga saat ini kita belum benar-benar melepaskan diri dari ketergantungan kita terhadap plastik. 



Seperti dilansir Kompas, 10 September 2020, Data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 menunjukkan produksi sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Sementara itu, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan, komposisi sampah plastik di Indonesia terus meningkat sekitar 5 - 6 persen per tahun sejak 2000.



Dibutuhkan kebersamaan dan tekad yang kuat untuk mengatasi sampah.

Warga masyarakat harus terlibat dalam upaya mengurangi limbah plastik di lingkungan masing-masing. Kesadaran bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama harus dimiliki setiap warga masyarakat.

Baca selengkapnya, klik artikel di bawah ini 

SAMPAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA.




Lebih baru Lebih lama