𝐏𝐮𝐫𝐛𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚, 𝐦𝐞𝐝𝐢𝐚𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚𝐧𝐞𝐰𝐬 𝐜𝐨𝐦 – Kamis 3 Juli 2025 Profesi wartawan adalah sebuah panggilan, sebuah jiwa yang bergelora untuk menyuarakan kebenaran. Namun, dalam dinamika yang kian kompleks, esensi ini terkadang terkikis oleh ego dan pretensi. KRT. Ardhi Solehudin, W, salah seorang pemimpin media berpengalaman, mengingatkan bahwa seorang jurnalis yang benar-benar menjiwai profesinya, seharusnya menjauh dari sikap sok keminter atau sok jadi pahlawan di hadapan rekan sejawat.
"Tidak ada ruang untuk arogansi, kecuali jika seseorang memang telah mencapai puncak kehebatan yang tak tertandingi di segala lini," ucap Ardhi Solehudin. Ia menekankan, justru ketika seorang jurnalis mencapai level yang "hebat", tanggung jawabnya semakin besar untuk memberikan kontribusi terbaik bagi sesama profesi. Ini adalah tentang berbagi ilmu, merangkul, dan membangun, bukan merendahkan atau merasa superior.
Wartawan mengemban pekerjaan yang mulia, namun mengandung risiko luar biasa. Kita semua tahu, betapa seringnya dalam perjalanan tugas, rekan-rekan kita menghadapi intimidasi dan bahkan penganiayaan. Realitas pahit ini justru menuntut kita untuk semakin erat, saling mendukung, dan mengesampingkan perbedaan.
Oleh karena itu, mari kita jadikan profesi ini sebagai wadah persaudaraan yang kokoh. Jauhkan diri dari sikap merasa paling benar, paling tahu, atau paling berpengalaman. Sebaliknya, mari kita fokus pada kolaborasi, meningkatkan kualitas bersama, dan memperjuangkan hak-hak jurnalis. Karena sejatinya, integritas dan kekuatan pers Indonesia terletak pada solidaritas dan persatuan para pengemban amanah kebenaran. Mari bersama menjaga marwah profesi ini dengan rendah hati dan kontribusi nyata.(*)
𝙾𝚕𝚎𝚑 :
𝙺𝚁𝚃.𝙰𝚁𝙳𝙷𝙸 𝚂𝙾𝙻𝙴𝙷𝚄𝙳𝙸𝙽,𝚆.