BONGKAR BUKIT, INILAH PENAMPAKAN SERBUAN TERITORIAL KOREM 071/WIJAYAKUSUMA

Bukit cadas yang tadinya berdiri tegak di tengah lingkungan masyarakat, kini berubah fungsi dan manfaat untuk kelangsungan hidup masyarakat khususnya di Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas. 

BANYUMAS - Lahan seluas 227 Hektar dengan hamparan perbukitan milik TNI AD ini, digunakan 2 hektarnya untuk pemanfaatan lahan bagi masyarakat sekitarnya guna membantu pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.

TNI AD melalui Kodam IV/Diponegoro dan Korem 071 / Wijayakusuma dengan kegiatan Karya Bakti mengubah bukit ini menjadi sentra ekonomi masyarakat setempat guna membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Darmakradenan.

Hingga kini, pembangunan sentra ekonomi sudah rampung 100 %, terdiri dari musholla, kios tempat berdagang, MCK, parkir yang luas dan tempat istirahat bagi para pengendara yang melintas di jalur Darmakradenan.


Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Dwi Lagan Safrudin, S.I.P., saat meninjau pembangunan sentra ekonomi masyarakat dalam Karya Bakti Serbuan Teritorial Korem 071/Wijayakusuma di Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Senin (23/11/2020) mengatakan dengan dibangunnya sentra ekonomi ini, sebagai wujud TNI AD, Kodam IV/Diponegoro serta Korem 071/Wijayakusuma peduli terhadap permasalahan dan kesulitan masyarakat khususnya di Desa Darmakradenan.

Dikatakan Kolonel Dwi Lagan bahwa, proses pembangunan sentra ekonomi melalui karya bakti serbuan teritorial ini, karena melihat kondisi Desa Darmakradenan yang sangat minim anggaran Desa begitu pula dengan kondisi perekonomian masyarakatnya. Sehingga dalam hal itu, pihaknya menyampaikan ke Komando Atas, atas situasi dan kondisi Desa Darmakradenan yang bisa dikatakan desa miskin dan desa tanpa pendapatan asli desa walaupun lokasinya berada di jalur perdagangan masyarakat Banyumas.

"Kegiatan ini, semata-mata untuk membantu masyarakat, memulihkan ekonomi mereka agar kesejahteraannya meningkat, apalagi dimasa pandemi Covid-19 ini", terangnya.

"Sebagai prajurit TNI, kita harus dapat memberikan karya terbaik bagi masyarakatnya. Dimasa pandemi seperti saat ini, kita tidak boleh tinggal diam, kita harus peduli untuk mengembangkan daya kreatifitas dan inovasi kita untuk kepentingan bersama", paparnya.

Dikatakan Danrem, dalam serbuan teritorial ini, Korem 071/Wijayakusuma selain melaksanakan berbagai kegiatan karya bakti baik fisik maupun non fisik berupa RTLH, jambanisasi, pipanisasi, penanaman pohon penghijauan dan rest area. Kegiatan non fisik, berupa sosialisasi wawasan kebangsaan dan pelatihan teknologi tepat guna UMKM kepada masyarakat setempat, serta Komsos dengan segenap elemen masyarakat Banyumas.

"Semua itu, kita laksanakan guna untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Darmakradenan ini", tukasnya.

Danrem juga optimis apabila pembangunan-pembangunan dalam serbuan teritorial ini, kedepannya akan semakin berkembang lagi. "Sebelum dibangunnya sentra ekonomi masyarakat dalam serbuan teritorial ini, lokasi ini berbukit. Orang mungkin mengira sebelumnya tidak ada apa-apanya, namun setelah kita bangun mereka takjub dengan kondisi saat ini dengan dibangunnya rest area untuk sentra ekonomi masyarakat disini", paparnya.

Danrem juga mengatakan, setelah ada kegiatan seperti ini, banyak investor yang ingin turut bergabung membangun daerah ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Daerah ini banyak destinasinya, baik destinasi agro industri, pertanian, perkebunan maupun agro wisata yang dikembangkan", pungkasnya.***



[SALAH] “BENDUNGAN SERAYU JEBOL 1

Akun Facebook bernama Listiya Ahmad Sidik dan Dian Kelana Wisesa mengunggah status pada 2 Desember 2020 berupa video amatir yang menampilkan sebuah objek yang hanyut oleh derasnya aliran air di bendungan Gerak Serayu, Banyumas Jawa Tengah. Dalam video seorang pria mengatakan objek tersebut adalah bagian dari bendungan yang terbawa aliran air. Beberapa informasi lain menyebutkan benda tersebut merupakan salah satu pintu bendungan yang jebol.

Dari hasil penelusuran diketahui klaim tersebut salah. Objek yang hanyut sebenarnya adalah kapal ponton yang sedang beroperasi di sekitaran bendungan. Dilansir dari news.detik.com, Kepala UPT Bendung Gerak Serayu (BGS) Sugeng menyebut kapal ponton yang sedang beroperasi terlepas ikatannya dan tersangkut di bendungan.

“Sebenarnya itu dari pagi kemarin. Itu kapal ponton sedang difungsikan untuk membangun dermaga di hulu Bendung Gerak Serayu, karena ikatannya kurang kuat akhirnya terlepas hanyut dan nyangkut di pintu nomor 4,” kata Sugeng saat dihubungi wartawan pada 03 Desember 2020.

Kapal yang tersangkut di pintu bendungan menyebabkan bendungan bergetar sehingga membahayakan. Maka dari itu petugas petugas melepaskannya karena pemilik sudah menyerah. Sugeng juga memastikan semua pintu air dan bagian dari bendungan Gerak Serayu masih berfungsi normal.

Lebih lanjut akun Twitter resmi Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Serayu Citanduy (@bpsda_sc) telah memberikan video klarifikasi serupa tentang kabar yang beredar. Dari penelusuran di atas, objek yang diklaim sebagai bagian dari bendungan sebenarnya adalah kapal ponton yang hanyut, sehingga status tersebut masuk kategori Konten yang Salah.

Selengkapnya dapat dilihat melalui link

https://kalimasada.turnbackhoax.id/focus/5764

Lebih baru Lebih lama