PERINGATAN HARI BELA NEGARA KE -72 SECARA VIRTUAL

Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Progo Bogowonto Luk Ulo mengikuti upacara Hari Bela Negara yang ke-72 tahun 2020 secara virtual bertempat Ruang Meeting Probolo Kutoarjo Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Sabtu (19/12).

PURWOREJO - Hadir dalam kegiatan tersebut Kasubbag TU, para Korpokla dan seluruh staf di lingkungan Balai PSDA Probolo.

"Dalam sambutannya Menteri Pertahanan Republik Indonesia Letjen TNI( Purn) Prabowo Subiyanto, yang disampaikan langsung secara virtual live streaming.

"Tema peringatan Hari Bela Negara Ke-72 Tahun 2020 yaitu Semangat Bela Negara Wujudkan SDM Tangguh dan Unggul”.

Dalam amanatnya Menteri Pertahanan  RI Letjen TNI (Purn) Prabowo Subiyanto mengatakan dengan Semangat Bela Negara Wujudkan SDM Tangguh dan Unggul ini diharapkan dapat membawa seluruh lapisan masyarakat untuk membela negara.

Menhankam juga menambahkan bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

"Kita juga harus mempertahankan kedaulatan negara baik ancaman dari dalam maupun ancaman dari luar,  dan terutama sekarang perjuangan dalam melawan pandemi covid 19 dengan menerapkan protokoler kesehatan 3 M. Mencuci tangan, Memakai Masker dan menjaga Jarak," jelasnya.

"Perjuangan aksi bela negara tidak hanya dilakukan oleh TNI dan Polri tapi juga dapat dilakukan oleh semua profesi masing masing dan seluruh warga negara.Masa depan bangsa berada pada generasi milenial yang hidup di era perkembangan Iptek  yang  saat ini mengubah sistem analog menjadi digital. Kita perlu tingkatkan penggunaan literasi digital dalam penggunaan media sosial dengan baik dan bija," tegas Menhankam Letjen TNI ( Purn) Prabowo Subiyanto.

Sementara Kasubbag TU Balai PSDA Probolo Ir Dahono Ngudi Prasetiyo mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan dan karyawati yang telah menghadiri upacara peringatan hari ulang tahun ke 72- Bela Negara Tahun 2020 secara tertib dan lancar.

Kepala Balai PSDA Probolo Ir Dyah Purbandari MT melalui Kepala Kasi Pemeliharaan (OP) Predy Nurcahya ST MT mengatakan Hari Bela Negara yang kerap disebut dengan singkatan HBN selama ini selalu diperingati pada setiap tanggal 19 Desember sebagai Hari Bela Negara berkaitan dengan sejarah revolusi kemerdekaan Indonesia.

Beliau juga mengharapkan tema HBN tahun 2020 dapat mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk membela negara. ***




[SALAH] RESPONSIF SOAL FPI, KOMNAS HAM DIAM TERHADAP KASUS TERORISME DI SIGI

Akun Facebook bernama Hasan Basri membagikan postingan di grup “Suara Rakyat Surabaya”, postingan asli berasal dari akun bernama Sostra Sihombing Vincensia.

Postingan yang mendapat 40 likes dan 19 komentar tersebut mengklaim bahwa Komnas HAM tidak melakukan upaya tindakan atas kasus pembantaian 4 orang di Sigi beberapa waktu lalu.

Setelah dilakukan penelusuran fakta, Komnas HAM telah mengerahkan tim untuk melakukan pemantauan dan penyelidikan terkait kasus Sigi. Dilansir dari jpnn [dot] com, tim dari Komnas HAM telah terjun ke lokasi pada Senin (30/11), dipimpin oleh kepala perwakilan kantor Komnas HAM Sulawesi Tengah Dedi Ashari.

Informasi bahwa Komnas HAM mengerahkan tim untuk pemantauan di lapangan juga dimuat dalam artikel kompas [dot] com berjudul “Komnas HAM Bentuk Tim untuk Selidiki Peristiwa di Sigi” (30/11) dan cirebon [dot] pikiran-rakyat [dot] com, berjudul “Dianggap Hanya Urus Tewasnya 6 Pengawal HRS dan Abaikan Teror Sigi, Komnas HAM Beberkan Alasannya” (10/12).

“Komnas HAM itu kirim ke sana. Tim sedang proses di lapangan. Kemarin kami mengumpulkan semua informasi, semua bukti, dan sebagainya, termasuk juga bertemu tokoh agama di Palu dan beberapa tempat penting yang menurut kami,” ungkap Komisioner Komnas HAM Choirul Anam kepada jpnn, Rabu (2/12) .

Tim yang terjun ke lapangan di antaranya bertugas untuk mengumpulkan informasi berikut bukti-bukti dari berbagai pihak terkait, keluarga korban, dan tokoh agama setempat. Selain itu, pihak Komnas HAM menyebutkan, tim juga menelisik informasi pelaku pembantaian, misalnya dugaan bahwa pelaku berasal dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan meneliti kebobolan aparat keamanan yakni Tim Tinombala untuk menjaga wilayahnya dari serangan terorisme.

Dalam artikel yang dimuat cirebon [dot] pikiran-rakyat [dot] com, kamis (10/12), serta bersumber dari akun resmi milik Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara memberikan klarifikasi bahwa adanya perbedaan penanganan antara kasus terorisme Sigi dan penembakan 6 anggota FPI. Hal itu didasarkan mekanisme penanganan yang sesuai dengan Undang-undang. Namun kedua kasus telah dikerahkan tim lapangan untuk penyelidikan dan pemantauan.

“Untuk ketiga peristiwa tersebut Komnas membentuk tim pemantauan dan penyelidikan. Semuanya turun langsung ke lokasi atau TKP, ketemu para pihak, keluarga korban dan mengumpulkan bukti-bukti. Ada perbedaan mendasar dari tiga kejadian. Peristiwa Papua dan FPI (terduga) pelakunya aktor negara. Sementara Sigi aktornya bukan negara, kelompok teroris. Perlakuannya berbeda, Papua dan FPI dianalisa dgn UU No 39/1999 ttg HAM, teror di sigi memakai UU Tindak Pidana Terorisme”, ungkap Beka Hapsara di akun Twitternya (9/12).

Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa Komnas HAM telah mengerahkan tim lapangan untuk melakukan penyelidikan dan pemantauan kasus terorisme Sigi. Sehingga klaim Komnas HAM hanya diam terhadap kasus Sigi adalah HOAX dan termasuk ketegori KONTEN MENYESATKAN.

Selengkapnya dapat dilihat melalui link

https://kalimasada.turnbackhoax.id/focus/5819

Lebih baru Lebih lama