KOREM 071/ WIJAYAKUSUMA PEDULI WARGA TERDAMPAK PANDEMI COVID-19

PURBALINGGA – Sebagai komando kewilayahan yang langsung berada di tengah masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini Korem 071/Wijayakusuma kembali membantu kesulitan masyarakat. 

Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang membutuhkan bantuan, Korem 071/Wijayakusuma melaksanakan Bhakti Sosial dengan membagikan ratusan sembako kepada warga masyarakat kurang mampu di wilayah Purbalingga, Kamis (7/1/2021). 

Komandan Korem 071/Wijayakusuma, Kolonel Inf Dwi Lagan Safrudin, S.I.P., memberikan bantuan ini secara simbolis kepada warga yang membutuhkan di Balai Desa Tumanggal Kec. Pengadegan Kab. Purbalingga. Selanjutnya paket sembako ini didistribusikan juga kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 di beberapa desa di wilayah Kabupaten Purbalingga.

Danrem mengatakan pembagian sembako ini merupakan wujud kepedulian Korem 071/ Wijayakusuma untuk meringankan beban masyarakat khususnya yang terdampak secara langsung akibat pandemi Covid-19.

“Sebagai prajurit TNI dan sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kami prajurit Korem 071/ Wijayakusuma turut berperan serta menghadapi kondisi saat ini akibat mewabahnya pandemi Covid-19. Kegiatan yang dilaksanakan ini, merupakan kontribusi kami prajurit Korem 071/Wijayakusuma untuk turut meringankan beban masyarakat,” ungkapnya.

"Ini merupakan salah satu bentuk rasa tanggung jawab sosial dan empati kami sebagai prajurit TNI khususnya prajurit Korem 071/Wijayakusuma kepada  masyarakat", tambahnya. 

Dikatakan Kolonel Dwi Lagan, pihaknya telah menginstruksikan jajaran Korem 071/ Wijayakusuma untuk senantiasa hadir di tengah masyarakatnya memberikan bantuan kepada masyarakat dalam penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan sosialisasi, bhakti sosial maupun karya bakti mandiri”, terangnya.

Selain memberikan bantuan paket Sembako kepada masyarakat terdampak Covid-19, Danrem juga menghimbau masyarakat untuk mendisiplinkan diri masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. 

“Kita tidak boleh menganggap remeh pandemi Covid-19 ini sehingga kurang berhati-hati menyikapi wabah Covid-19, karena penularan Covid-19 ini tidak bisa dideteksi atau dilihat dengan kasat mata. Penyebaran Covid-19 ini sangat mudah dan sangat cepat sehingga kita semua harus lebih berhati-hati dan waspada”, tegasnya.

“Saya mengajak segenap masyarakat Purbalingga dan seluruh wilayah jajaran Korem 071/ Wijayakusuma untuk mengikuti anjuran pemerintah dan mendisiplinkan diri dalam setiap beraktivitas dengan selalu menerapkan Protokol Kesehatan. Dan juga terus berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar pandemi Covid-19 ini dapat segera berakhir", pungkasnya. ***




[SALAH] VAKSIN BERMASALAH DAN MENGERIKAN, DISUNTIK BISA MENJADI SAKIT DAN SEKARAT

Sebuah akun media sosial Facebook mengunggah suatu artikel yang berjudul “240 Warga Israel Positif Covid-19 Usai Terima Vaksin”. Dalam narasinya, akun Facebook raden_mahesa21 ini menyatakan bahwa vaksin yang disuntikkan kepada pasien Covid-19 adalah vaksin yang bermasalah. Akun ini bahkan menambahkan bahwa, suntik vaksin dapat menimbulkan penyakit kepada pasien.


HASIL CEK FAKTA:

Namun, setelah menelusuri artikel yang dibagikan tersebut, ternyata tidak ada pernyataan bahwa penyuntikan vaksin Pfizer-BioNTech menyebabkan masyarakat Israel terjangkit virus Covid-19. Dalam penjelasannya, artikel itu menyebutkan, dari 1juta pasien yang disuntikkan vaksin, terdapat 240 orang yang masih terjangkit Covid-19. Jadi 240 orang pasien tersebut sebelumnya memang telah terjangkit Covid-19, bukan setelah dilakukannya penyuntikan vaksin.

Melansir dari artikel kompas. com, Infeksi virus Covid-19 ini masih bisa terjadi lantaran vaksin Pfizer-BioNTech yang dipakai Israel butuh waktu untuk melatih sistem kekebalan, agar dapat mengenali dan melawan penyakit. Vaksin corona buatan Amerika Serikat (AS) itu butuh dua suntikan untuk bekerja maksimal. Menurut penelitian, kekebalan terhadap Covid-19 meningkat 8-10 hari setelah suntikan pertama dan itu baru 50 persen. Suntikan kedua diberikan 21 hari setelah suntikan pertama, dan kekebalan 95 persen sesuai yang diklaim Pfizer-BioNTech, dicapai seminggu setelahnya.

Hal terkait penyakit yang timbul akibat suntik vaksin pun keliru. Dari artikel turnbackhoax. id, ditemukan sebuah artikel yang membahas tentang hoaks warga Korea Selatan meninggal akibat suntikkan vaksin. Artikel ini menjelaskan bahwa kematian dari warga Korea itu bukan diakibatkan oleh vaksinasi. Presiden Korea sendiri menjelaskan bahwa meninggalnya beberapa warga Korea bukan disebabkan oleh suntikkan vaksin, namun karena penyebab lain. Hal tersebut pun telah dibuktikan melalui hasil autopsi terhadap jenazah pasien.

Jadi dapat disimpulkan, bahwa postingan raden_mahesa21 tentang vaksin bermasalah adalah tidak sesuai dengan fakta dan masuk ke dalam hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

Selengkapnya dapat dilihat melalui link

https://kalimasada.turnbackhoax.id/focus/6017

Lebih baru Lebih lama