Himbauan dari Pengurus Ikatan Pengemudi Seluruh Indonesia


KEBUMEN
- Kusmiadi atau yang lebih akrab dipanggil Bang Jhon selaku pimpinan umum Ikatan Seluruh Pengemudi Indonesia (ISPI) mengatakan bahwa akhir-akhir ini dirinya sering menerima laporan peristiwa kekerasan, ancaman dan pengerusakan armada dilakukan oleh oknum maupun preman terhadap para pengemudi di Jawa dan Sumatera. (12/03/2021).


Ia kemudian mejelaskan bahwa para pengurus komunitas pengemudi harus menyaring setiap laporan peristiwa yang disampaikan oleh anggotanya.


"Jangan langsung merespon dan menelan mentah-mentah semua laporan. Harus dipelajari dan dicari informasinya dengan benar, agar tidak salah dalam mengambil sikap dan tindakan. Setiap kejadian pasti ada sebab. Negara ini negara hukum siapa pun tidak diperbolehkan melanggar hukum dengan alasan apapun. Saya harap para pengurus komunitas dapat bijak dalam menyikapi setiap informasi kejadian," pungkasnya. 


BACA JUGA:
Revitalisasi TPA Regional Piyungan Ditarget Selesai Maret 2022


Safira selaku ketua umum Ikatan Driver Nusantara Bersatu (IDNB) menambahkan, "Komunitas pengemudi adalah wadah silaturahmi untuk  menjalin komunikasi sesama pengemudi. Dengan adanya komunitas komunitas para pengemudi maka setiap terjadi trouble di jalan akan lebih mudah  dibantu seperti menyiapkan teknisi, penarikan sampai pemindahan barang muatan (ngepok). Semua dilakukan secara suka rela (Gratis) dan tulus. Semua sudah kami lakukan sepanjang tahun".


Selain untuk membantu mengatasi trouble juga untuk membantu meringankan beban biaya pengobatan pengemudi yang sakit, meringankan beban biaya istri melahirkan dan lain-lain. 

"Banyak sekali manfaat yang diterima bagi anggota komunitas yang terdaftar," katanya.


BACA JUGA:
Bukit Sipako Disiapkan Menjadi Wisata Agro


Ia juga berharap ada komunitas grup WhatsApp yang jumlahnya terbatas. Misalnya seperti ketua, wakil ketua, bendahara dan sekretaris agar pembahasan program kerja lebih mudah.


"Terkadang ada anggota kurang kontrol. Grup khusus pengurus ada yang membuat suatu komunikasi seperti absensi, padahal grup pengurus dibuat hanya untuk pembahasan pembahasan yang sifatnya mendesak dan penting saja. Selain itu kami juga rutin melakukan pertemuan setiap 3 bulan sekali untuk silaturahmi dan komunikasi sesama teman seprofesi yaitu pengemudi.


"Kami berharap ke depan seluruh pengemudi bisa menjalin silaturahmi atau  seduluran di antara sesama pengguna jalan," katanya***





Lebih baru Lebih lama