Habib Husein Ja’far Al Hadar ingatkan adanya virus lain

JAKARTA - Habib Husein Ja’far Al Hadar mengatakan, saat ini sudah sepatutnya menggalang solidaritas bukan hanya terhadap teror wabah Covid-19 tetapi juga teror virus radikalisme dan ekstremisme yang terus mengancam. 

Kelompok radikal dan intoleran, menurut dia, harus terus melakukan paparan kepada masyarakat dengan memasukkan paham radikalisme dan ekstremisme.

“Maka kuncinya adalah memapar balik mereka dengan konten-konten yang antiradikalisme dan terorisme ataupun ekstremisme melalui konten-konten toleransi, konten-konten perdamaian dan lain sebagainya,” kata dia dalam keterangan tertulis, seperti dilansir oleh Tagar.id hari ini 16 Juli 2021.

Di tengah wabah Covid-19 seperti saat ini, justru gerakan-gerakan terorisme secara sunyi dan senyap bisa melakukan koordinasi atau bahkan ancaman-ancaman yang serius.

Pria yang akrab disapa Habib Milenial ini meyakini bahwa kelompok moderat pasti akan menang. Karena pada dasarnya manusia itu diciptakan dengan penuh cinta. Habib Ja’far menambahkan, kuncinya adalah memapar masyarakat dengan konten-konten toleran dari contoh kegiatan sehari-hari.

Ia pun mengingatkan agar semua pihak meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah virus radikalisme dan terorisme pada masa pandemi Covid-19 ini.

“Di tengah wabah Covid-19 seperti saat ini, justru gerakan-gerakan terorisme secara sunyi dan senyap bisa melakukan koordinasi atau bahkan ancaman-ancaman yang serius. Karena itu kita harus tetap waspada dengan terus melakukan berbagai upaya-upaya kontra terhadap radikalisme dan terorisme,” ujarnya.

Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama membagikan konten-konten tentang toleransi. Konten-konten tersebut merupakan vaksin bagi masyarakat melawan paparan radikalisme dan ekstremisme.

Habib Ja’far mengungkapkan, sebetulnya para pemuka agama, pemerintah serta organisasi keagamaan dapat turut serta melakukan vaksinasi terhadap virus radikalisme ini. Karena mereka memiliki semua infrastruktur sampai tingkat yang paling bawah.

Ia mencontohkan NU, Muhammadiyah ataupun Robito Alawiyah yang memiliki cabang sampai ranting, minimal sampai tingkat kabupaten/kota.

“Maka gunakan semua infrastruktur yang ada itu untuk kemudian menyebarkan nilai-nilai ideologi yang pro-NKRI, yang pro kepada keberagamaan yang moderat dan cinta damai,” pungkasnya. ***

Lebih baru Lebih lama