Bonokeling memegang teguh sistem kepercayaan dan tradisi leluhur

PURWOKERTO - Komunitas Bonokeling, yaitu masyarakat adat di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas hidup pada permukiman adat dengan memegang sistem kepercayaan dan tradisi leluhur dan ritual keagamaan.

Ulul Huda, peneliti dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman mengatakan, komunitas Bonokeling memiliki karakteristiK ritus keagamaan pada pundhen atau makam Eyang Bonokeling. 

Berdasarkan hasil penelitiannya, komunitas ini meyakini bahwa arwah Bonokeling dipercaya menjadi perantara hubungan anak putu Bonokeling dengan Tuhan. 

“Dalam berbagai macam ritual yang dilakukan terdapat mantra khusus yang dibacakan oleh sesepuh atau juru kunci. Mantra itu terbangun dari kepercayaan masyarakat terhadap sesuatu yang berada di luar dirinya dan dianggap sakral,” jelasnya, Selasa (14/9).

Menurutnya, kelak mantra ini menjadi warisan tradisi keagamaan secara turun temurun sebagai peninggalan ritus adat yang bersifat verbal. Mantra tersebut mengandung nilai-nilai spiritual yang menjadi bagian dari ritual adat. 

Ulul menambahkan, hasil penelitiannya merekomendasikan untuk mendukung dan memperkuat mantra Bonokeling sebagai situs cagar budaya daerah yang dimiliki Banyumas. Karakteristik ritual adat Bonokeling menjadi khazanah budaya daerah yang memiliki daya tarik wisata dan budaya.
 
“Mantra dalam tradisi ritual Bonokeling menjadi sesuatu yang sakral dan diwariskan secara lisan antar generasi. Selain sebagai kekuatan budaya, tradisi ini memiliki nilai spiritual yang mendasari keteguhan, keyakinan, dan kehidupan yang menyatu bagi masyarakat,” pungkasnya.***
Lebih baru Lebih lama