Bapak Presiden RI Jokowi Pimpin Upacara Kesaktian Pancasila




Jakarta, Media Realita News - Setelah naskah Pancasila dibacakan oleh Ketua MPR dan mengheningkan cipta, Presiden Joko Widodo terlihat beberapa kali tertunduk menuju sumur lubang buaya yang menjadi saksi sejarah kelam. 


Sebelumnya setibanya Presiden Jokowi dilokasi upacara, semua berdiri menyambut kedatangannya dan ia tampak ceria menuju mimbar untuk memimpin upacara kesaktian Pancasila.


"Lapor upacara hari kesaktian Pancasila siap dilaksanakan" ujar Komandan upacara, lalu "laksanakan" ujar Presiden Jokowi membalasnya sebelumnya para Paskibraka tampak berdiri menyambut kedatangan Presiden yang diikuti juga oleh para undangan. 


Mereka berdiri begitu Presiden Jokowi termasuk ketua MPR yang ditugasi membacakan teks Pancasila.


Ketua MPR membacakan Naskah Pancasila dengan suara yang lantang dan bersemangat,  lalu disusul oleh pembacaan teks pembukaan UUD 45 yang merupakan konstitusi dasar Negara Indonesia "Pembukaan dengan ini kami bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan Indonesia" ujar La Nyalla Ketua DPD RI.


Terjadi momen yang unik saat Ketua DPR RI Puan Maharani membaca Ikrar dihadapan Presiden Jokowi, tiba-tiba siaran padam. 


Namun setelah sesi doa layar kembali normal, begitu upacara selesai Presiden segera mendatangi monumen Pancasila sakti dimana Presiden Jokowi tertunduk menuju monumen Lubang Buaya. 


Presiden Jokowi ditemani Wapres KH. Ma'ruf Amin melihat lubang buaya bersama Panglima TNI dan Kapolri, sesekali tampak Presiden menundukkan kepala saat berjalan menuju tempat bersejarah tersebut.


Ia tampak merenung sejenak dan sesekali menatap ke atas tanpa bicara sepatah kata pun sementara di lapangan pasukan masih berbaris menunggu,


Presiden Jokowi meninjau sumur Lubang buaya diikuti para menteri dan pejabat dari belakang.


Sumur tersebut menjadi saksi sejarah bangsa Indonesia dan untuk mengenang kejadian saat itu setiap 01 Oktober diperingati sebagai hari Kesaktian Pancasila.


Seluruh rangkaian Upacara berjalan dengan baik meskipun terjadi peristiwa tak terduga saat ketua DPR membaca Ikrar.'(***)



Lebih baru Lebih lama