𝑷𝒖𝒓𝒃𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂, 𝒎𝒆𝒅𝒊𝒂𝒓𝒆𝒂𝒍𝒊𝒕𝒂𝒏𝒆𝒘𝒔 𝒄𝒐𝒎 - 𝐏uasa adalah ibadah yang dapat menempa seseorang untuk mengajarkan : kedamaian, mempedulian, kerukunan, dan senantiasa ingat kepada Allah SWT. Oleh sebab itu di saat orang melaksanakan atau menjalankan ibadah puasa dapat melatih ketulusan dan kejujuran sehingga terpancar di wajah dan tingkah lakunya, maka puasa dapat memberi rasa aman karena menyerahkan kehidupannya kepada Allah SWT, mengasah kepedulian karena rasa lapar dan haus yang dirasakannya, membangun kebersamaan sehingga terasa kerukunan dalam kebersamaan, berbahagialah dengan kewajiban ibadah puasa karena mengantarkan hidup manusia aman dan damai, baik di dunia maupun akhirat.
𝐇al tersebut di sampaikan Ardhi Solehudin selaku pemimpin redaksi sekaligus pemilik media mediarealitanews mengatakan, "Kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Kita ucapkan shalawat dan salam untuk junjungan kita Nabi Muhammad saw, juga segenap keluarga dan sahabatnya, serta siapa saja yang menyerukan dakwahnya hingga hari kiamat.
𝐁ahwa setiap ibadah selalu mengandung dua unsur, lahir dan bathin. Secara lahir, puasa berarti tidak makan, minum, dan hal - hal yang membatalkan puasa. Sedangkan secara bathin, puasa Ramadhan datang sebagai bulan untuk mendekatkan diri pada Allah swt. Kita memaknai puasa bukan sesuatu yang memberatkan, namun justru sebagai sarana kita mengalahkan hawa nafsu. Ramadhan menjadi kesempatan untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas ubudiyah dan meraih derajat tertinggi di sisi Allah SWT.
Sebelum Ramadhan kita di anjurkan untuk berdoa, agar dipanjangkan umur sampai bisa menemui Ramadhan. Dalam hati, kita ditumbuhkan perasaan rindu dan cinta pada Ramadhan. Karena Rasulullah bersabda bahwa seseorang itu bersama dengan sesuatu yang dicintainya. Bila kita rindu dan cinta pada Ramadhan, insya-allah kita akan bersama dengannya. Selain itu, Ramadhan adalah momen tepat untuk mengobati penyakit hati, seperti takabur, ujub, riya, ananiyah,, malas, dan sebagainya. Setiap kita dituntut untuk bermuhasabah (introspeksi hati). Introspeksi dalam bentuk memaafkan kesalahan orang lain dan meminta maaf atas segala kesalahan pada orang lain. Tujuannya agar hati menjadi lapang dan bersih. (𝐑𝐞𝐝) ***
𝐏𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 : 𝐀𝐫𝐝𝐡𝐢 𝐒𝐨𝐥𝐞𝐡𝐮𝐝𝐢𝐧.