𝐂𝐈𝐋𝐀𝐂𝐀𝐏, 𝐦𝐞𝐝𝐢𝐚𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚𝐧𝐞𝐰𝐬 𝐜𝐨𝐦 – Nasib nahas menimpa Kamud (46), seorang tukang kebun di Yayasan Darussalam Al Fatah di Karangpucung, Cilacap. Nyawanya melayang setelah terjatuh dari atap saat memperbaiki Atap, menembus plafon setinggi 3,5 meter di salah satu ruang kampus.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu, 30 Agustus 2025, sekitar pukul 13.00 WIB. Awalnya, Kamud yang sudah mengabdi selama delapan tahun di yayasan itu diminta oleh pemilik untuk merapikan tiang bendera. Setelah tugas itu selesai, seorang dosen menyuruhnya untuk memperbaiki atap yang bocor.
Tanpa disadari, pekerjaan tambahan itu menjadi akhir dari hidup Kamud. Ia jatuh menembus plafon hingga terkapar di lantai.
Beberapa jam kemudian, Kamud ditemukan oleh seorang petugas kebersihan bernama Harun. Melihat kondisinya yang sudah tak berdaya, Harun segera membawanya ke Puskesmas Karangpucung.
Menurut perawat Yatiman, Kamud mengalami pendarahan di mulut, gigi patah, dan memar parah di kepala bagian kiri. Meskipun sudah mendapatkan penanganan awal dengan infus, kondisi Kamud yang kritis membuat pihak puskesmas menyarankannya untuk dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar.
Rencana rujukan , mulai dari RSUD Majenang, RSUD Margono, hingga RS Giyatri, tak dapat menyelamatkan nyawanya. Kamud menghembuskan napas terakhir di Puskesmas Karangpucung, menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.
Tragisnya, hingga berita ini ditayangkan, Kamud diketahui tidak memiliki BPJS Ketenagakerjaan dari yayasan tempatnya bekerja.
Bahkan, kepolisian setempat polsek karangpucung ketika di tanya tim media membenarkan bahwa belum ada laporan resmi terkait insiden ini dari pihak yayasan, sementara keluarga korban hanya menerima uang santunan sebesar Rp 1,5 juta, hasil patungan dari pihak yayasan dan mahasiswa.(Tim)