PSI KABUPATEN NGAWI SOROTI PERMINTAAN KENAIKAN ANGGARAN GAJI DPRD DKI

Permintaan kenaikan anggaran gaji DPRD DKI Jakarta mendapatkan sorotan berbagai kalangan terutama dari warga DKI. Media juga tidak lepas ikut menyoroti permintaan kenaikan anggaran gaji anggota DPRD DKI tsb yang dianggap fantastik.

NGAWI - Jumirin Ketua DPD PSI Kabupaten Ngawi menyayangkan  permintaan kenaikan anggaran gaji DPRD DKI dalam masa pandemi Covid-19 ini.

"Kami mendukung apa yang disuarakan Ketua DPW PSI DKI Jakarta yang tegas menolak kenaikan anggaran gaji anggota DPRD DKI Jalarta," ungkap ketua DPD PSI Kab. Ngawi Jumirin SE. (05/12/2020).

"Di tengah pandemi COVID-19 tidak seharusnya wakil rakyat memikirkan kehidupannya sendiri sementara rakyat terdampak pandemi. Sebagai wakil rakyat seharusnya menunjukkan sikap kepeduliannya, tidak malah minta dinaikkan gajinya," tandasnya.

Ketua DPD PSI Kab. Ngawi juga berharap anggota yang ada di kursi DPRD di seluruh Indonesia tegas menolak kenaikan anggaran gaji yang diajukan anggota DPRD DKI Jakarta.

"APBD DKI Jakarta lebih baik dialihkan untuk kesejahteraan warga DKI Jakarta. Saya berharap semua partai dan anggota legislatif di Kabupaten Ngawi tidak menyetujui anggaran kenaikan gaji yang diajukan anggota DPRD DKI Jakarta karena pasti akan menyakitkan hati rakyat," tegasnya.

"Demi rasa empati kepada warga DKI Jakarta, permintaan anggaran kenaikan gaji DPRD DKI Jakarta sebaiknya diurungkan dan lebih memperhatikan kepentingan warga DKI Jakarta dalam menghadapi pandemi COVID-19," pungkasnya. ***


NAMA PRESIDEN TURKI DICATUT

Kabar tentang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan protes diberi kursi lebih kecil saat bertemu Paus Fransiskus beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Dian Amirah pada 19 Juli 2020.

Akun Facebook Dian Amirah mengunggah gambar Erdogan dan Paus Fransiskus yang tengah duduk satu meja dalam sebuah ruangan. Dalam ruangan tersebut tampak juga enam orang dengan setelan jas hitam. Satu dari enam orang itu tampak memegang kursi.

Akun Facebook Dian Amirah kemudian mengaitkan gambar tersebut dengan aksi protes Erdogan karena menolak diberi kursi yang lebih kecil.

Setelah dilakukan penelusuran, kabar tentang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan protes diberi kursi lebih kecil saat bertemu Paus Fransiskus ternyata tidak benar.

Tidak ada aksi protes Erdogan saat bertemu dengan Paus Fransiskus pada 2018 silam. Kursi yang dimaksud dalam gambar tersebut digunakan untuk penerjemah saat kedua tokoh saling berbincang.

https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4425085/ragam-hoaks-catut-nama-presiden-turki-klaim-terbaru-erdogan-tandu-jenazah-muazin


Lebih baru Lebih lama