Wakil Ketum MUI Anwar Abas sebut Menag hilang akal, direspon Guntur Romli dengan sebut Anwar yang hilang akal dan nurani

Anwar Abbas | Dok. Detik.com| 


JAKARTA - Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengkritik keras ide Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang meminta agar doa semua agama dibacakan di acara-acara Kementerian Agama (Kemenag).


“Jadi bingung sendiri yang dilakukan oleh Menteri Agama ini, kalau di daerah yang mayoritas Islam seperti di Aceh, itu cukup dengan (doa) ajaran Islam, tetapi kalau di Bali ya (doa) Hindu, kalau di NTT ya (doa) agama Katolik, kalau di Sulawesi Utara (doa) Protestan ya,” kata Anwar Abbas seperti dikutip dari detik.com.


Abbas mengatakan Gus Yaqut semestinya melihat pembicara dan mayoritas peserta yang hadir dalam suatu acara Kemenag. Jika pembicara atau peserta yang hadir lebih banyak ke satu agama tertentu, lanjut Abbas, doanya bisa disesuaikan. Anwar menuding bahwa Gus Yaqut sudah kehilangan akal dan tidak memahami toleransi yang sebenarnya.


“Menteri Agama ini kurang ngerti tentang toleransi. Toleransi itu baru punya arti, baru punya makna (jika berada) di tengah-tengah perbedaan dan kita menghargai perbedaan itu,” ucap Anwar.


“Itu namanya Menteri yang menurut saya kehilangan akal, terlalu diobsesi oleh persatuan dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan itu tidak rusak oleh keberbedaan,” sambung Abbas.


Pernyataan Abbas mendapat komentar beragam dari warganet. Guntur Romli berkomentar dan menuding Anwar Abbas tidak hanya kehilangan akal tetapi juga hati nurani.


“Ide Menag masuk akal, karena Kemenag ngurus semua agama, justeru komen anda ini yg hilang akal sekaligus hilang nurani. Ingat loh ‘I’ di MUI itu singkatan INDONESIA”, tulis Guntur Romli di akun twitternya.



“Sebetulnya pak Abbas ini tau ngga sih kalo kemenag itu lembaga yg mengurus semua agama, bukan AGAMA ISLAM SAJA ? Sekelas wakil ketua MUI, tau ngga si kalo indonesia punya beberapa agama? Terus knp pak Abbas ngamuk2 soal doa semua agama ? Raupo sik pak “, tambah akun @Rahman_Nashir


Sebelumnya, Yaqut mengaku ingin semua agama yang diakui di Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama. Menag mengingatkan bahwa Kementerian Agama bukan ormas Islam.


“Pagi hari ini saya senang rakernas dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an ini memberikan pencerahan sekaligus penyegaran untuk kita semua. Tapi akan lebih indah lagi jika doanya semua agama diberikan kesempatan untuk memulai doa,” kata Yaqut saat memberikan sambutan dalam rapat kerja nasional (rakernas) Kemenag 2021, Senin (5/4).


“Jadi jangan ini kesannya kita ini sedang rapat ormas Kementerian Agama, ormas Islam Kementerian Agama, tidak. Kita ini sedang melaksanakan rakernas Kementerian Agama yang di dalamnya bukan hanya urusan agama Islam saja,” ucap Yaqut menegaskan. ***

Lebih baru Lebih lama