Bendungan karet untuk mengairi sawah 3 kecamatan alami kebocoran

KEBUMEN - Sebanyak 12 kepala desa berserta Danramil dan perwakilan petani di Kecamatan Kewarasan meninjau bendungan karet di Desa Rogodadi Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen yang digunakan mengaliri lahan pertanian seluas 1700 hektar. Yaitu terdiri dari 12 desa yang di 3 kecamatan Buayan, Puring dan Kewarasan. Saat ini mengalami kebocoran dan dikhawatirkan para petani terancam kekeringan, 31/06/21.

Jimun selaku Kepala Desa Kamulyan menyampaikan bendungan karet ini seri bocor. Bendungan ini dibuat pada tahun 1998, kuat sampai tahun 2017 diganti yamg saat ini terpasang. 

*Sudah beberapa kali diperbaiki namun tetap bocor dan berpindah tempat kebocoran," jelasnya. 

Danramil Kewarasan Kapten Infanteri Nurhasan selaku petugas mendampingi beberapa kepala desa yang meninjau  kerusakan Bendungan Karet tersebut. 

"Kami berharap dinas terkait bisa mewujudkan atau merealisasikan permintaan para petani maupun para pemangku kebijakan yaitu 12 Kades supaya kekhawatiran para petani bisa teratasi," ungkapnya. 

Salah satu mekanik perawatan Bendungan Karet dari dinas SDA menjelaskan, dulu bendungan yang pertama didirikan tahun 1999 bahannya sangat berkualitas bagus. Pada tahun 2017 Bendungan diganti dengan yang baru namun baru berjalan 4 tahun seringkali banyak kendala yaitu di sisi kualitas karet mungkin kurang bagus dan juga bahannya memang tipis. Bendungan ini impor atau buatan dari Cina. Kami sudah beberapa kali melakukan perbaikan. 

"Dulunya tekanan angin Bendungan 2500 PSI mampu bertahan 4 sampai 5 bulan, saat ini beberapa bulan terakhir karena mengalami kebocoran tekanan angin 2000 PSI, hanya mampu 4 jam saja. Kami berharap pemerintah pusat yang berwenang segera memberikan solusi yang terbaik untuk para petani agar mereka tidak mengalami gagal panen ke depan karena kekurangan air," ungkapnya, 

Di lain kesempatan Drs Susilo selaku Camat Kuwarasan menjelaskan kebocoran yang terjadi terhadap Bendungan Karet tersebut karena faktor pertama pemanasan secara global, tidak adanya pelindung juga proses pengeringan yang tidak sesuai dengan prosedur dan lain-lain. 

"Kami selaku pemerintah di Kecamatan Kuwarasan sudah pernah berkoordinasi ke pihak SDA namun sampai saat ini belum ada realisasi. Pemerintah Kecamatan akan mengupayakan apa yang menjadi harapan masyarakat serta pemangku kebijakan yaitu 12 kepala desa di tiga Kecamatan tersebut, Bendungan tersebut memang sangat dibutuhkan oleh para petani di 3 Kecamatan, dan kami memaklumi kekhawatiran para petani karena Bendungan tersebut sangat prioritas fungsinya," tuturnya.***
Kusmiadi


Lebih baru Lebih lama