KIBARKAN MERAH PUTIH MULAI 1 AGUSTUS 2020

Jelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengimbau seluruh lembaga negara, para menteri hingga kepala daerah untuk memasang dan mengibarkan Bendera Merah Putih pada 1-31 Agustus 2020. Pemasangan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.

JAKARTA - "Memasang dan mengibarkan Bendera Merah Putih di antara umbul-umbul serentak mulai tanggal 1-31 Agustus 2020," demikian imbauan Pratikno dalam Surat Edaran mengenai partisipasi peringatan HUT RI ke-75.



Selain itu, Pratikno meminta pelaksanaan kegiataan tetap mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19.

Pelaksanaan hal-hal dimaksud agar mematuhi protokol kesehatan penanganan dan pencegahan Covid-19 dan segala pembiayaannya harus dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sebelumnya, Pratikno menyatakan upacara perayaan HUT RI ke-75 tetap dilaksanakan di Istana Merdeka. 

Tetapi, upacara dilaksanakan dengan peserta terbatas dan menerapkan protokol Covid-19.

Upacara 17 Agustus di Istana Merdeka, tetap khidmat, tetapi dengan peserta terbatas. Semua komponen yang terlibat dalam upacara hadir di situ, termasuk Paskibraka, tapi dalam jumlah terbatas," kata Pratikno.

Masyarakat dapat mengikuti jalannya upacara secara virtual. Dia berharap masyarakat tetap aktif berpartisipasi.

Kita kenalkan sebuah tradisi baru nanti saat upacara, saat dikumandangkan lagu 'Indonesia Raya', kami ajak masyarakat Indonesia untuk menghentikan kegiatannya sejenak, berdiri tegak, khidmat," ucap Pratikno. (*)


CEK FAKTA: HOAKS MEGAWATI DISEBUT ANAK PUNGUT SOEKARNO

Presiden Republik Indonesia (RI) kelima, Megawati Soekarnoputri mendapat serangan dari warganet. Dia disebut-sebut sebagai anak pungut Presiden pertama RI sekaligus sang proklamator, Soekarno.

Pemilik akun Facebook dengan nama Boeng Tard mengunggah foto dan tulisan yang menyebut Megawati sebagai anak pungut Soekarno. Postingan itu dibuat pada 22 Juli 2020.

Unggahan itu ramai dibicarakan di Facebook. Tercatat, unggahan ini mendapat lebih dari seribu like dan 99 komentar. Begini narasinya yang ada di dalam foto:

Tangkapan Layar yang menyebut Megawati anak pungut Soekarno. (Facebook)


Sedangkan narasi dalam bentuk tulisan:

"ketika.....si pungut teriak RUU PIP
maka anak sah bilang
pungut kau tak...berhak mengubah pancasila
kalau kmu benar anak bung karno kamu tdk akan pernah mengubah pancasila jadi ekasila dan trisila
kmu bukan lah anak bung karno
kamu bukanlah anak bung karno
tpi anak pungut
anak pungut beraninya mengubah pancasila

ADA TAMPANG MALU KHA
KATANYA NETIZEN MAKLAMPIR

#fokus RUU BPIP...
#save megawati anak pungut..
pemimpin khalifah intelijen al mahdi".

Benarkah Megawati merupakan anak pungut dari Soekarno? Simak pejelasannya berikut.

Penelusuran Fakta

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba mencari kebenaran yang menyebut Megawati sebagai anak pungut Soekarno. Tim mencari data mengenai Megawati dalam situs kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id.

Di situs itu ada biografi Presiden Republik Indonesia, mulai dari Soekarno hingga Joko Widodo. Tim Cek Fakta Liputan6.com pun menemukan data dari Megawati.

Disebutkan di situs tersebut, Megawati lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, dia adalah Wakil Presiden RI yang kedelapan dibawah pemerintahan Abdurrahman Wahid.

Megawati adalah putri sulung dari Presiden RI pertama yang juga proklamator, Soekarno dan Fatmawati. Megawati, pada awalnya menikah dengan pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU, Surendro dan dikaruniai dua anak lelaki bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama.

Wanita bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini memulai pendidikannya, dari SD hingga SMA di Perguruan Cikini, Jakarta. Sementara, ia pernah belajar di dua Universitas, yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung (1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972).

Kendati lahir dari keluarga politisi jempolan, Mbak Mega -- panggilan akrab para pendukungnya -- tidak terbilang piawai dalam dunia politik. Bahkan, Megawati sempat dipandang sebelah mata oleh teman dan lawan politiknya. Beliau bahkan dianggap sebagai pendatang baru dalam kancah politik, yakni baru pada tahun 1987. Saat itu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menempatkannya sebagai salah seorang calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Tengah, untuk mendongkrak suara.

Tim Cek Fakta Liputan6.com juga mencari sumber lain tentang kebenaran hubungan keluarga antara Megawati dengan Soekarno. Tim pun menemukan artikel di Kompas yang berjudul: "5 Fakta Tentang Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta".

Artikel yang dimuat pada 9 Juni 2019 itu juga menyebutkan kalau Megawati merupakan anak kandung Soekarno. Begini narasi yang dituliskan oleh Kompas dalam artikelnya itu:

"Ibu Fatmawati yang merupakan istri dari Presiden Soekarno yang saat itu sedang hamil tua, melahirkan Megawati Soekarnoputri pada Januari 1947 di Gedung Agung Yogyakarta."

Kesimpulan

Dari hasil penelusuran di atas, klaim bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan anak pungut Presiden pertama RI Soekarno adalah hoaks. Faktanya, Megawati merupakan anak kandung Presiden pertama RI Soekarno.

Sumber

Lebih baru Lebih lama