Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa memimpin Serah Terima Jabatan (Sertijab) Pangdam XVI/Pattimura dan Kapushubad, sekaligus menerima laporan korps kenaikan pangkat 20 orang Perwira Tinggi (Pati) TNI AD, bertempat di Lantai Dasar Gedung E Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Jumat (24/7-2020).
JAKARTA - Dari press release tertulis yang disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Nefra Firdaus dijelaskan bahwa jabatan Pangdam XVI/Pattimura diserahterimakan dari Mayjen TNI Dr. Marga Taufiq, S.H., M.H. kepada Mayjen TNI Agus Rohman, S.I.P., M.I.P. dan jabatan Kapushubad dari Brigjen TNI Widjang Pranjoto Kepada Brigjen TNI Wahyu Agung Prayitno, S.Pd.
![]() |
Sertijab |
“Pada waktu yang bersamaan juga diselenggarakan acara laporan korps kenaikan pangkat Pati dengan dasar Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/1403/VII/2020 tanggal 17 Juli 2020”, ungkapnya.
Menurut Nefra ada 20 orang Pati TNI AD yang melaksanakan laporan korps kenaikan pangkat kepada Kasad pagi hari ini, 2 orang naik pangkat menjadi bintang tiga, 7 orang menjadi bintang dua dan 11 orang menjadi bintang satu.
“Kedua pati tersebut ialah Letjen TNI Mochamad Effendi, S.E., M.M. mejabat sebagai Irjenad dan Letjen TNI dr. Bambang Dwi Hasto, Sp.B., FinaCS., M.Si. menjabat sebagai Ka RSPAD”, terang Kadispenad.
Lebih lanjut Kadispenad memaparkan bahwa 7 orang yang naik menjadi Mayjen ialah Mayjen TNI Made Datrawan, S.I.P. menjabat sebagai Deputi Bid. Sistem Nasional Setjen Wantannas, Mayjen TNI Ana Supriatna, S.I.P., M.Si. menjabat sebagai Sahli Bid. Sosbud Setjen Wantannas, Mayjen TNI Wawan Ruswandi, S.I.P., M.Si. menjabat sebagi Danpussenkav Kodiklatad, Mayjen TNI dr. Asrofi Sueb Surachman, Sp.BP-RE(K)., M.A.R.S. menjabat sebagai Kapuskesad, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon, S.E. menjabat sebagi Staf Ahli Bid. Ideologi dan Politik BIN, Mayjen TNI Dr. Anton Nugroho, MMDS., M.A. menjabat sebagai Danseskoad, dan Mayjen TNI Gunung Iskandar menjabat sebagai TA Pengkaji Lemhannas Bidang Politik.
Sementara itu 11 orang Pati lainnya naik ke Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan pangkat bintang satu.
Berikut daftar ke-11 pati tersebut :
Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya menjabat sebagai Danrem 161/WS Kupang Kodam IX/Udayana, Brigjen TNI A.Yudi Hartano, S.Sos., M.M. menjabat sebagai TA. Pengkaji Madya Bidang Sismennas Lemhannas, Brigjen TNI Rusmili, S.I.P., M.Si. menjabat sebagai Kasetum TNI, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya, S.E. menjabat sebagai Kabinda Papua BIN, Brigjen TNI Drs. Haris Sarjana, M.M., M.Tr. (Han) menjabat sebagai Karo Persidangan, Sistem Informasi dan Pengawasan Internal Setjen Wantannas, Brigjen TNI Jajah Subarjah, S.E., M.M. menjabat sebagai Dir PIT Pusterad, Brigjen TNI Budi Fitri, S.E., M.Si. menjabat sebagai Dircab Pusbekangad, Brigjen TNI dr. Budiman, Sp.BP-RE(K)., M.A.R.S. menjabat sebagai Kapusrehab Kemhan, Brigjen TNI dr. Ari Binuko menjabat sebagai Dircab Puskesad, Brigjen TNI dr. Rahmat Saptono, Sp.OG. menjabat sebagai Ir Puskesad, dan Brigjen TNI Dr. Tetty Melina, S.H., M.H. menjabat sebagai Dirkumad.
Rangkaian acara dimulai dengan pemutaran video profil pejabat yang melakukan sertijab dan laporan korps kenaikan pangkat di Videotron Mabesad. Dilanjutkan dengan prosesi acara sertijab, termasuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, laporan resmi sertijab, penyerahan Pataka, Pusara, Tongkat Komando dan penanggalan serta penyematan tanda jabatan dari pejabat lama kepada Kasad. Kemudian dilanjutkan penyerahan Pataka dari Kasad kepada pejabat baru. Acara berikutnya, penandatanganan berita acara sertijab oleh Kasad disambung penandatangan berita acara sertijab Persit KCK. Selanjutnya dilaksanakan acara laporan korps kenaikan pangkat, dan acara diakhiri dengan pelaksanaan foto bersama dan ramah tamah.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakasad, Pangkostrad, Dankodiklatad, Danpusterad, Koorsahli Kasad, dan para Asisten Kasad.
(Anto S)
CEK FAKTA: TIDAK BENAR VIRUS CORONA FLU BIASA DAN JARINGAN 5G BISA RUSAK KEKEBALAN TUBUH
Sebuah gambar di media sosial Twitter dan Facebook sedang menjadi bahan perbincangan warganet. Pasalnya, ini terkait dengan virus corona yang tengah jadi pandemi dunia. Gambar tersebut menjelaskan kalau virus corona merupakan flu biasa. Selain menyebut virus corona sebagai virus biasa, gambar itu juga mengatakan kalau penggunaan masker dan efek jaringan 5G menjadi faktor yang melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia di masa pandemi covid-19.
Berikut narasi gambar yang ramai di Facebook:
Sementara pengguna Twitter dengan akun @nlight77, mengambil kesimpulan kalau keterangan dalam gambar tersebut benar adanya. Berikut narasinya.
"Dan sekarang semuanya sudah setuju dengan Operation Lockstep milik Rockefeller Foundation."
Benarkan virus corona hanya flu biasa dan penggunaan masker serta efek jaringan 5G menjadi penyebab utama kekebalan tubuh berkurang? Simak di penelusurannya.
Penelusuran Fakta
Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba mencari kebenaran tentang virus corona hanya flu biasa dan penggunaan masker serta efek jaringan 5G menjadi penyebab utama kekebalan tubuh berkurang. Melalui situs pencarian Google, tim menemukan dua artikel yang menyatakan kalau kabar tersebut tidak benar.
Pertama, Kominfo Republik Indonesia sudah membantah kabar tersebut. Kominfo menyebut sebagian teori dalam gambar yang sedang hangat dibicarakan netizen itu tidak sepenuhnya benar.
"Kebanyakan orang dengan Covid-19 mengalami gejala ringan hingga sedang, bahkan untuk beberapa gejala parah dan dapat menyebabkan kematian. Sementara uraian yang menyebut penggunaan masker dan jaringan 5G melemahkan sistem kekebalan tubuh adalah keliru."
"Tidak ditemukan bukti ahli bahwa memakai masker wajah melemahkan sistem kekebalan tubuh. WHO juga menegaskan bahwa tidak ada penelitian yang menghubungkan paparan teknologi nirkabel dengan efek kesehatan," begitu bunyi penjelasan dari kominfo.
Tim Cek Fakta Liputan6.com juga mendapatkan artikel lain, yakni dari Reuters dengan judul: 'Fact check: COVID-19 symptoms are not always ‘mild’; mask use and 5G will not weaken the immune system'. Artikel itu dimuat pada 17 Juli 2020.
Dalam artikelnya, Reuters menyebut kalau jaringan 5G tidak mungkin merusak kekebalan tubuh. "Fase pertama yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah adalah kekurangan makanan dan kurangnya kontak dengan sinar matahari."
Mereka juga tidak menemukan bukti dari para akhi yang menyebut penggunaan masker bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Para ahli malah menyebut makanan dan sinar matahari sangat penting untuk mendapatkan kesehatan, termasuk fungsi kekebalan tubuh.
Tim Cek Fakta Liputan6.com juga mengambil data dari Organisasi Kesehatan Dunia tentang virus corona bukan flu biasa. Dari data WHO hingga Kamis (23/7/2020), sudah ada 15,1 juta kasus virus corona di seluruh dunia, lebih dari 620 ribu orang sudah meninggal dunia.
Sementara di Indonesia, kasus virus corona sudah tembus angka 91.751. Per harinya, kasus covid-19 di Indonesia bisa bertambah lebih dari 1.000 orang. Tercatat sudah 4.459 orang Indonesia meninggal dunia karena wabah ini.
Kesimpulan
Tim Cek Fakta Liputan6.com dapat menyimpulkan kalau virus corona bukanlah flu biasa. Selain itu, penggunaan masker dan jaringan 5G dapat melemahkan kekebalan tubuh merupakan fakta yang salah.
Sumber