Mendikbud Nadiem makarim menegaskan zonasi sebesar 70 persen itu tetap harus mengikuti tiga kriteria, yaitu minimum jalur zonasi 50 persen, jalur afirmasi 15 persen, dan jalur perpindahan tugas sama keluarga tidak mampu 5 persen yang mempunyai kartu PKH, dan KIP. Kemudian sisa kuota 30 persen untuk jalur prestasi.
KENDAL - Seperti kita ketahui bersama bahwa SMP Negeri 1 Sukorejo sudah mengikuti aturan pemerintah. benar-benar dilaksanakan sesuai apa yang telah dianjurkan Pemerintah, Selasa tanggal /7/7/2020 bertempat di SMP Negeri 1 Sukorejo.
Setelah ditemui awak media, Kepala Sekolah (Drs. Ahmad Santono.M.Pd.) yang ramah penuh tawa memberikan pelayanan baik kepada awak media, juga memaparkan semua data-data yang sudah masuk disekolahkannya, semuanya real dan tidak mengada-ada, Data yang masuk ke sekolah ini benar-benar mengikuti aturan pemerintah.
1.Jalur zonasi (Dasar tempat tinggal boleh KK dan SKD( Surat Keterangan Domisili)
2. Jalur Afirmasi (Keluarga Kurang Mampu, Bukti Kartu PKH dan KIP)
3. Jalur perpindahan Orang Tua (Bukti Surat Keterangan Pindah Tugas Orang Tua)
4. Jalur Prestasi (Bukti Piagam Kejuaraan minimal Juara Tingkat Kecamatan). Desa yang masuk Zonasi, 1. Desa Sukorejo, Zonasi 2. Kalipakis, kalibogor, Trimulyo, Mulyosari,Pakisan, Gondoarum, Selokaton, Damarjati, Purwosari, Ngargosari, dan Desa Pesaren, duabelas Desa yang sudah terdaftar untuk masuk zonasi.
Dan jalur afirmasi, Merupakan jalur PPDB, yang diperuntukkan bagi calon peserta didik dari keluarga ekonomi tidak mampu, dibuktikan dengan kepemilikan kartu PKH (Program Keluarga Harapan), Kartu BPNT(Bantuan Pangan Non Tunai) atau program sembako. Paparnya. (*)
***
MEDIA REALITA NEWS
***
KELAS INSPIRASI PURWOKERTO
Gerakan Kelas Inspirasi sudah menjangkau berbagai pelosok yang tersebar di seluruh tanah air. Di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, gerakan Kelas inspirasi pada saat ini sudah memasuki tahun yang keempat.
PURWOKERTO - Pendidikan adalah faktor penting dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa, namun dari data yang dimiliki Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada 2019 dan dilansir oleh Kompas edisi Rabu, 17 Juni 2020, terungkap bahwa jumlah anak Indonesia yang putus sekolah / tidak bersekolah ternyata masih cukup besar yaitu mencapai 4,5 juta.
![]() |
Para relawan Kelas Inspirasi, saat mendiskusikan sesuatu. (Dok. Pribadi) |
Dilandasi dengan kesadaran bahwa pendidikan merupakan suatu gerakan bangsa dan bukan semata tugas pemerintah, maka sejak tahun 2012 telah dibentuk Kelas Inspirasi. Tujuannya antara lain adalah untuk menginspirasi anak-anak usia sekolah dasar tentang pentingnya pendidikan dalam mewujudkan cita-cita, memperkuat rasa percaya diri dan mempertebal tekad anak untuk terus belajar dan mencapai cita-cita.
Suasana sekilas pertemuan para relawan Kelas Inspirasi pada saat berdiskusi.
Kelas Inspirasi melibatkan para relawan yang terdiri atas profesional dari berbagai bidang pekerjaan, termasuk juga generasi muda yang memiliki semangat untuk berperan serta dalam membangun dunia pendidikan. Para relawan itu tidak dibayar sama sekali, bahkan mereka harus rela cuti selama satu hari pelaksanaan kegiatan agar bisa fokus menginspirasi, dan memotivasi anak-anak usia sekolah dasar.
Seperti disebutkan di situs resminya yaitu kelasinspirasi.org kegiatan Kelas Inspirasi sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 2012. Semua kegiatan Kelas Inspirasi diadakan bebas dari kepentingan politik, pribadi atau kelompok tertentu sehingga bebas dari keterkaitan dengan institusi / lembaga tempat para relawan bekerja, dan tidak terkait dengan motif pemasaran perusahaan atau berbagai kepentingan nonpendidikan yang tidak relevan. Satu-satunya kepentingan yang ada adalah untuk pendidikan anak-anak Indonesia.
Kelas Inspirasi menempatkan relawan-relawan ke berbagai pelosok negeri. Mereka bergerak dengan target prioritas kegiatan adalah khususnya untuk para siswa usia sekolah dasar yang kebetulan berada di wilayah-wilayah terpencil dan jauh dari pusat-pusat kota, namun demikian tidak tertutup kemungkinannya untuk menempatkan relawan di wilayah-wilayah perkotaan yang membutuhkan.
Setiap relawan yang mendaftar Kelas Inspirasi diseleksi. Kelas Inspirasi ini pada hakikatnya menjadi gerbang keterlibatan para profesional dengan realita dunia pendidikan dasar di lingkungannya, untuk lebih memahami permasalahan pendidikan di lapangan dan berpartisipasi mendukung kinerja lembaga pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia pada umumnya.
Para relawan itu, sebelum ditugaskan, lebih dulu mengadakan survei lapangan, tinjauan-tinjauan ke target lokasi kegiatan, dan melakukan koordinasi yang diperlukan dengan pihak-pihak dari lembaga terkait.
Materi dan metode penyampaian yang diberikan oleh para relawan dari Kelas Inspirasi itu juga dibicarakan lebih dulu dengan pihak sekolah. Dalam hal ini akan dirumuskan metode penyampaian yang sesuai dengan bahasa dan pola pikir siswa, maupun kebutuhan sekolah.
Pada satu hari yang disebut dengan hari inspirasi, para relawan Kelas Inspirasi hadir memberikan pendidikan, motivasi, dan sekaligus membantu lembaga pendidikan dasar melakukan edukasi kepada para siswa, melalui antara lain berbagi cerita mengenai profesi masing-masing relawan di depan kelas, menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa mengenai berbagai peluang dan profesi yang sesuai dengan minat dan bakat siswa, serta berbagai hal lain yang sesuai dengan kebutuhan siswa, disesuaikan dengan potensi daerah setempat.
Dengan demikian pada hari pelaksanaan kegiatannya, para relawan yang dikirim ke sekolah-sekolah itu diharapkan dapat menyampaikan materi yang edukatif, inspiratif, dan sekaligus memotivasi para siswa di sekolah untuk bercita-cita lebih tinggi dan memberikan mereka motivasi untuk tetap bersekolah, melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, dan lebih mengenal berbagai macam profesi untuk membangun negeri melalui bidang pekerjaan yang diminati masing-masing.
Kelas Inspirasi Purwokerto
Gerakan Kelas Inspirasi sudah menjangkau berbagai pelosok yang tersebar di seluruh tanah air. Di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, gerakan Kelas inspirasi pada saat ini sudah memasuki tahun yang keempat.
Menurut Koordinator Umum Kelas Inspirasi Purwokerto IV yaitu Bella Satyanagara, saat ini Kelas Inspirasi Purwokerto terdiri dari puluhan relawan yang bergerak di 5 divisi, yaitu: Divisi Fasilitator, Divisi Acara, Divisi Keuangan & Merchandise, Divisi Humas dan Divisi Dokumentasi.
Menurut rencana, Kelas Inspirasi Purwokerto IV akan mulai melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah pada bulan Agustus atau September nanti. Untuk itu pada saat ini pihaknya masih dalam proses mempersiapan materi, dan memantau kebijakan dinas pendidikan setempat terkait pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada masa pandemi," kata Bella Satyanagara, saat kami temui di sela pertemuan Divisi Sekretariat Publikasi Kelas Inspirasi pada hari Jumat 3 Juli 2020 kemarin.
Hadir dalam pertemuan itu yaitu antara lain Bella Satyanagara (Koord. Umum), Ferli Amanda (Humas), Anggar Setyo Aji (Divisi Dokumentasi), Gilang Aji Nusantara (Humas), Oki Mardiono (Humas), Ayu Syarifiana (Dokumentasi),
dan Try Raharjo (Dokumentasi).
"Saat ini agenda kami masih membahas dan mendesain materi kegiatan bersama dengan teman-teman relawan," kata Ferli Amanda, pegiat Kelas Inspirasi yang juga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Dari pertemuan itu diharapkan dapat disusun materi yang edukatif, inspiratif, dan sekaligus memotivasi para siswa di sekolah agar bercita-cita lebih tinggi dan memberikan mereka motivasi untuk tetap bersekolah.
Para relawan nantinya akan berbagi cerita tentang profesi mereka, dan dengan kehadiran para relawan itu diharapkan anak-anak termotivasi untuk bercita cita setinggi mungkin dan memberikan mereka tekad lebih kuat untuk tetap bersekolah.
Pada hari pelaksanaan, para relawan nantinya dikirim ke sekolah-sekolah dasar yang akan ditentukan lebih lanjut. Kelas Inspirasi Purwokerto ini memiliki semboyan: Sedina mbagi, Selawase menginspirasi.
***
MEDIA REALITA NEWS
***
WARGA DIHIMBAU TERTIB MEMAKAI MASKER
Warga masyarakat di Purwokerto Kabupaten Banyumas kini diminta untuk lebih berhati-hati lagi, karena wabah Corona Virus Disease (Covid-19) itu masih harus diwaspadai.
Kegiatan berkerumun hendaknya dihindari. Tetap harus mengindahkan ketentuan protokol kesehatan sebagaimana sudah ditentukan dengan antara lain menjaga jarak dan menggunakan masker pada saat beraktivitas di luar rumah.
Kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19 ditingkatkan sehubungan telah terjadi penambahan lagi jumlah pasien Covid-19 pada hari Minggu kemarin, yang semua pasien baru itu adalah orang tanpa gejala. Sehingga berdasarkan data pantauan melalui halaman website covid19.banyumaskab.go.id, per 6 Juli 2020 jumlah pasien positif yang dirawat ada 14 orang, 67 sembuh, dan 4 meninggal dari total positif 85 orang. (*)