WAKIL MENTERI PERTAHANAN RI BUKA UPACARA DIKSARMIL UNHAN

Kedepan peperangan akan sarat dengan penggunaan teknologi Informasi. Senjata militer akan lebih mengarah kepada penggunaan Machine Learning, Artifical Intelegence dan Big Data secara massif. Perang kedepan akan lebih banyak menggunakan robot dibandingkan manusia. Manusia akan berada di belakang layar sebagai pengendali robot-robot tersebut.

MAGELANG - Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Bp Sakti Wahyu Trenggono menghadiri Pembukaan upacara  Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) Kadet Mahasiswa S1 sejumlah 242 orang mahasiswa Universitas  Pertahanan (Unhan) di Lapangan Pancasila Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa Tengah Kamis (23-7). Bertindak sebagai Irup Wamenhan Bp. Sakti Wahyu Trenggono. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut  Rektor Universitas Pertahanan Laksdya TNI Dr. A. Octavian, S.T., M.Sc., DESD, Pangdam IV/Dip. Mayor Jenderal TNI Bakti Agus Fadjari, S.IP, Kapolda Jateng, para pejabat Mabes TNI, Mabes AD, AL dan Mabes AU, para pejabat Distribusi Akmil dan tamu undangan lainnya. 



Seusai pembukaan Diksarmil Kadet Mahasiswa S1 Universitas Pertahanan di Akmil, Wamenhan RI Bapak Sakti Wahyu Trenggono menuju ke Akmil dan mendarat di Stadion Saptamarga pada pukul 16.00 WIB, disambut oleh perajat Distribusi Akmil yang selanjutnya menuju lapangan Pancasila Akmil.

Dalam sambutannya Wamenhan menyampaikan para Kadet nantinya akan menjadi para ahli di bidang Kedokteran Militer, Ilmu Farmasi Militer, Teknik Militer, Mipa Militer.

Untuk menguasai kompetensi inti sesuai program studi yang ditekuni, para Kadet disiapkan memiliki mental kejuangan, kedisiplinan, komitmen yang tinggi, jiwa nasionalisme dan semangat bela negara yang disiapkan menjadi pejuang dan penjaga kedaulatan Neragara Kesatuan Republik Indonesia.

Lebih lanjut Wamenhan menyampaikan para Kadet Mahasiswa Unhan gelombang pertama yang dibiayai oleh negara secara utuh dan setelah tamat nanti negara akan terus membiayai para Kadet ini untuk menjadi doktor-doktor di bidang riset sesuai bidang keahlian yang ditekuni. Misalnya di bidang Farmasi Militer, negara mengharapkan kadet menjadi seorang yang ahli di bidang virologi dan mampu menciptakan vaksin-vaksin baru berkaitan dengan penyakit-penyakit yang ditimbulkan akibat virus.

"Kedepan peperangan akan sarat dengan penggunaan teknologi Informasi. Senjata militer akan lebih mengarah kepada penggunaan Machine Learning, Artifical Intelegence dan Big Data secara massif. Perang kedepan akan lebih banyak menggunakan robot dibandingkan manusia. Manusia akan berada di belakang layar sebagai pengendali robot-robot tersebut," jelasnya.

Sementara di tempat yang sama Kepala Penerangan Hubungan Masyarakat Akmil (Kapenhumas) Letkol Arm Kukuh Dwi Antono S.I.P., yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan,“Para Kadet mahasiswa S1 Unhan yang mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) pada saat ini adalah 242 orang.
 (SM)


DOPOKAN NGOPI BARENG KAKI GOBEDH

Obrolan santai Banyumasan.



SENI BUDAYA WAYANG KULIT

Tradisi ruwat di Banjarnegara dimeriahkan wayang kulit oleh Kyai Dalang Kharis Budiono.






Lebih baru Lebih lama