BANJARNEGARA - Salah satu objek pariwisata lokal menarik di Kabupaten Banjarnegara yakni objek Wisata Tampomas di Desa Gentansari, Kecamatan Pagedongan kini telah dibuka kembali.
Objek wisata ini secara geografis termasuk kategori stone mountain atau pegunungan batu, dan mempunyai nilai historis terkait dibangunnya Waduk Jenderal Sudirman atau PLTA Mrica, yang dibangun pada tahun 1984.
Objek wisata ini terbentuk dari Gunung Tampomas yang diambil batunya untuk pembangunan waduk PLTA Mrica yang sekarang ini menjadi sumber energi listrik untuk Jawa dan Bali. Di sini ada mitologi gunung lanang dan gunung wadon yang merupakan sebuah cerita hubungan terlarang sedarah.
"Konon si pengantin perempuan dikutuk menjadi gunung wadon karena menginginkan emas perhiasan yang ditaruh atau ditompo di anyaman yang terbuat dari bambu," kata Pak Markum warga Desa Gentansari (9/4).
"Sebenarnya ada sedikit kesamaan nama dengan Tampomas di daerah Jawa Barat. Pernah ada media dari Cirebon menanyakan perihal nama tersebut," kata Andika ketua Pokdarwis (kelompok sadar wisata) Desa Gentansari.
Tompomas terbentuk dari sisa ekplorasi untuk pembangunan waduk PLTA Mrica di tahun 1984, dan sekarang telah berubah menjadi danau.
BACA JUGA:Camat sebut Kepling yang bawa anggota FUI bubarkan kuda kepang sudah diberi sanksi
"Sebelum pandemi, Objek Wisata Alam Tampomas bisa meraih pendapatan signifikan. Pada hari tertentu pengunjungnya bisa mencapai 500 orang wisatawan," kata Andika.
"Pengelolaan Tampomas semua diserahkan ke Bumdes Desa Gentan sari," tandasnya. Keberhasilan Desa Gentansari mengoptimalkan Wisata Tampomas terbilang sukses.
"Di samping itu juga banyak even pertunjukan, mulai dari seni musik tradisional hingga modern, seperti jathilan atau kuda lumping, lenggeran. Musik dangdut sampai musik pop, juga musik rock," tandas Andika.
BACA JUGA:Pengacara Rizieq bawa golok, ngakunya antara lain karena ada gaibnya
Saat ini (9/4) Wisata Tampomas sudah dibuka lagi dengan tetap mengikuti prokes atau protokol kesehatan.
"Harapan ke depan, di tompomas akan segera dibuat planing yang lebih inovatif, Desa Gentansari akan jadi lebih maju lagi di sektor pariwisata tidak hanya dikenal di Banjarnegara saja tapi di indonesia". ***
Berikut ini adalah keadaan wisata Banjarnegara beberapa waktu lalu (8/4).
Susetyo adi nugroho